Manfaat berkelanjutan dalam jangka panjang baik berupa kontrak kerjasama perdagangan maupun investasi diharapkan dapat diperoleh para pelaku usaha.
Selama ini pasar internasional menjadi salah satu tujuan pemasaran industri kreatif. Ditinjau dari dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan Non PEB, nilai ekspor tahun 2016 berada di posisi 19,98 Miliar US$ dengan tiga besar negara tujuan ekspor yaitu Amerika Serikat, Swiss dan Jepang. Secara Makro, Produk Domestik Bruto (PDB) industri kreatif tahun 2016 mencapai Rp 922,58 Triliun dengan penyerapan tenaga kerja hingga 16,91 Juta orang.
Berbagai bidang ekonomi kreatif termasuk desain interior, desain produk, fashion, video, fotografi, kriya, kuliner, musik, seni pertunjukan dan seni rupa dapat diintegrasikan dengan berbagai acara dalam pertemuan tahunan.Â
Citra positif terhadap maha karya anak bangsa akan dibangun dalam perhelatan ini. Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara maupun nilai ekspor industri kreatif akan berimbas pada penambahan cadangan devisa negara.
Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan budaya dan ketersediaan sumber daya alam yang beragam. Berbagai elemen masyarakat termasuk kaum muda dan wanita dapat turut serta mengoptimalkan potensi tersebut. Keterlibatan ini diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran.
Dalam memenangkan pasar pesaingan global, beberapa faktor penunjang keberhasilan diperlukan. Pertama, terjaganya kelesatarian alam dan budaya oleh masyarakat. Kedua, tumbuhnya kreatifitas dan jiwa wirausaha melalui komunitas atau lembaga pendidikan.Â
Ketiga, ketersediaan modal lewat berbagai program pemerintah dan swasta. Terakhir, kemudahan prosedur usaha, insentif fiskal maupun jaringan pemasaran dapat difasilitasi oleh pemerintah  pusat maupun daerah. Sudah saatnya, industri kreatif Indonesia berjaya di negeri sendiri dan pasar internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H