Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Machael H. Hart tentang 100 tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah, dia menyatakan bahwa Nabi Muhammad menduduki posisi pertama.[10] Jelaslah bahwa tidak ada kecacatan dalam peribadi Nabi, karena memang tugas diutusnya beliau adalah untuk menyempurnakan akhlak.[11]
Baca juga : Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Proses Pembelajaran Aqidah Akhlak di sekolah
- Al-Aqlu (Akal)
Salah satu angerah Tuhan kepada manusia yang menjadi esensi dari dirinya adalah akal. Dengannya manusia dapat berfikir secara rasional, membedakan antara yang hak dengan yang bathil.
Jika manusia dimuliakan oleh Allah karena mempergunakan akalnya dengan baik, maka Allah akan memberikan ganjaran atas perebuatan baik yang telah dilakukan. Kedudukan manusia di mata Allah akan melebihi Malaikat apabilah mereka dapat menggunakan potensi yang telah diberikan dengan baik. Begitu pun sebaliknya, orang yang tidak menggunakan potensinya dengan baik, maka derajatnya lebih rendah dibandingkan dengan binatang.[12]
Mereka yang dapat selamat dari kesesatan adalah orang-orang yang senantiasa mempergunakan akalnya dengan baik. Kita lihat orang-orang yang tercerahkan sebelum datangnya al-Qur'an, apa yang mereka jadikan dasar, tidak lain adalah akal mereka.Â
Apakah Phytagoras, Anaximenes, Aristoteles, Plato, Socrates, Plotinus, dan beberapa filsuf lainnya berpegang teguh dan senantiasa mengamalkan al-Qur'an, tentu tidak, Islam saja belum ada di zaman mereka. Tapi mereka terkenal sebagai orang-orang yang bijak.
C. Tujuan Ilmu Akhlak
Setelah mengetahui defenisi dan dasar Ilmu Akhlak, maka akan dibahas tujuan dari pada Ilmu Akhlak ini sendiri, guna memberikan kejelasan lanjutan. Dalam hal ini, ada dua tujuan utama Ilmu Akhlak, yaitu:
- Tujuan IIlmu Akhlak adalah untuk menyempurnakan prilaku manusia dengan menyodorkan kebaikan.[13]
Dalam pembahasan Ilmu Akhlak dipaparkan tentang hal-hal yang baik dan buruk, guna memahamkan kita dalam bertingkah laku agar tidak salah mengambil langkah yang akan merugikan diri sendiri, maupun orang lain dalam lingkungan bermasyarakat.
Pada dasarnya ada dua persoalan yang dibicarakan, yaitu pemaparan tentang kebaikan dan keburukan. Namun terdapat perbedaan, manusia mepelajari kebaikan untuk mengerjakannya, sementara itu manusia mempelajari keburukan untuk meninggalkannya, serta memberikan kecenderungan untuk berperilaku baik.
- Tujuan Ilmu Akhlak adalah untuk mencapai tujuan hidup yang ideal.
Setelah kita memahami tentang apa saja yang baik dan yang buruk, maka secara naluri kita akan berusaha untuk meninggalkan keburukan dan berusaha menuju kepada kebaikan. Karena apa yang ditawarkan oleh Ilmu Akhlak adalah sebuah peta perjalanan dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita.