"Kenapa pakai jilbab?"
"Suka-suka saya dong pak, wah bapak ini rese, masalah pakaian itu masalah privasi" (pewawancara terlihat sedikit tersenyum melihat jawaban saya).
Lewatlah masa interview. Lega, tinggal tunggu keputusan lulus atau tidaknya. Seminggu kemudian datang surat pemberitahuan ke rumah. Berdebar-debar membuka surat itu. Perlahan namun pasti sambil memejamkan mata saya buka amplop itu.
Gubrak. Saya pingsan karena di situ tertulis "Anda lulus". Lho kok lulus tapi pingsan? Karena selain pernyataan "Lulus" juga ada syarat lain. Tertulis di situ "Lulus dengan syarat harus dibuka jilbab". Beeeh..rasanya ingin marah tak karuan. BUMN ini kurang ajar juga dalam hati. Sudah menyangkut masalah pakaian. Ini isu sensifit karena berkaitan dengan iman.
Di surat itu juga dilampirkan foto saya yang dikirim ke BUMN itu:
[caption id="attachment_342009" align="aligncenter" width="601" caption="rupanya ini pelarangan jilbab di BUMN (harjasaputra)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H