Silberman (2007: 188) mengemukakan mind mapping atau pemetaan pikiran adalah cara kreatif bagi siswa atau peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Disini siswa atau peserta didik dibebaskan atau diperbolehkan membuat mind mapping, dengan mind mapping ini diharapkan mereka dapat menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan.
Mind mapping ini melibatkan kedua sisi otak, karena mind mapping ini menggunakan atau menggabungkan antara gambar, warna, dan imajinasi, bersamaan dengan kata, angka, dan logika. Keduanya bekerja beriringan sehingga mendorong pemikiran yang sinergis (Buzan, 2009:60).
Dengan demikian penggunaan mind mapping melatih perserta didik membiasakan diri untuk membaca poin penting serta dapat menulis kata kunci dari teks yang dibacanya, baik dengan menggunakan gambar atau simbol untuk memudahkan peserta didik dalam menguasai konsep.
Penerapan mind mapping ini bertujuan agar proses pembelajaran akan semakin menarik, menyenangkan dan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran juga diharapkan dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki siswa secara optimal, membawa variasi baru bagi pengalaman belajar siswa sehingga diharapkan siswa atau peserta didik menjadi aktif tidak pasif, dan mudah untuk mempelajari materi serta tidak terpaku pada hafalan yang bersifat sesaat.
Metode mind mapping ini sangat berpengaruh terhadap pemikiran siswa, dengan metode ini siswa dilatih baik dari segi membuat rencana, strategi, kreatifitas, dan imajinasinya. Dan itu merupakan hal yang baik, sehingga siswa atau peserta didik terbiasa berpikir kreatif.
Maka kesimpulannya metode mind mapping merupakan salah satu metode pembelajaran dimana siswa mampu atau diharuskan menjadi kreatif dalam menghasilkan suatu gagasan atau pikiran, mencatat apa yang harus dipelajari. Pembelajaran dengan menggunkana model Mind Mapping dapat memberikan banyak hal yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan konsep yang dapat dijadikan sebagi unsur penguat belajar seperti, menggambar, mewarnai, memberi key images, sehingga proses pembelajaran dapat kondusif, fun,dan reward.
DAFTAR PUSTAKA
Aprinawati, I., 2018. PENGGUNAAN MODEL PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN. JURNAL BASICEDU, 2(1), pp. 140-147.
Ruhama, n. A., 2021. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Mind Mappingterhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar di Masa Pandemi Covid-19. JURNALBASICEDU, 5(5), pp. 3841-3849.
Sulfemi, W. B., 2019. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MIND MAPPING BERBANTU AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN MINAT,. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia, 4(1), pp. 13-19.
Tanti, P. D. M., n.d. PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) DENGAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI A3 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI. Pendidikan Biologi, 3(3), pp. 103-111.