Mohon tunggu...
Hariz RizkiFadhlullah
Hariz RizkiFadhlullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Suka Bersenang-senang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Metode Pembelajaran Mind Mapping untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia

7 Desember 2022   08:08 Diperbarui: 7 Desember 2022   08:25 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh: Hariz Rizki Fadhlullah

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting terutama untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. Seiring perkembangan zaman dalam pendidikan, peningkatan kualitas sangat dibutuhkan untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh siswa atau peserta didik.

Pendidikan memiliki peranan penting yang mendasar sebagai salah satu upaya dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, cerdas, kreatif, dan aktif serta mandiri dalam segala bidang. Oleh karena itu pendidikan merupakan suatu pondasi dalam meningkatkan atau memajukan sebuah bangsa.

Dalam dunia pendidikan guru memegang peranan penting dan strategis. Sebagai seorang pengajar, pendidik, pelatih para peserta didik, guru merupakan agen perubahan sosial yang mengubah pola pikir, sikap, dan perilaku peserta didiknya atau siswa menjadi seseorang yang lebih baik, lebih bermartabat, dan juga lebih mandiri.

Untuk menjalankan fungsi dan tugasnya, seorang guru itu diharuskan menguasai materi yang akan diajarkannya agar bisa maksimal dalam penyampaiannya. Dan untuk metode pembelajarannya, guru harus memahami mana metode yang tepat digunakannya selama pengajaran agar mencapai hasil pembelajaran yang maksimal.

Seorang guru atau pengajar memiliki tugas dalam memilih model atau metode pembelajaran yang tepat, untuk menyampaikan suatu materi pembelajaran agar tercapainya suatu tujuan dari pendidikan. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pemebelajran dikelas. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajran, dan pengelolaan kelas.

Pembelajaran merupakan sebuah tranfer ilmu pengetahuan yang terjadi antara guru dan siswa yang berupa pengetahuan, pemguasaan kemahiran, pembentukan sikap dan kepercayaan terhadap para siswanya. Guru atau pengajar memiliki peran yang sangat penting yaitu memberikan sebuah ilmu pengetahuan kepada muridnya, dan menanamkan nilai-nilai, dan sikap yang baik agar memiliki kepribadian yang baik bagi muridnya tersebut.

Pembelajaran adalah menjadikan peseerta didik belajar melalui penciptaan strategi, dan lingkungan belajar yang menarik dan bermakna. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila peserta didik dapat menerima dan menguasai materi yang di sampaikan dengan baik. (Sulfemi dan Minati ,2018 ; 228-242)

Fauziah (2017) mengatakanbahwa belajar adalah suatu usaha perubahan dalam ilmu pengetahuan, sikap, dan keterampilannya untuk mempelajari sesuatu dari yang awalnya tidak tahu menjadii tahu. Selain itu juga proses pembelajaran harus ada interaksi positif antara guru dan siswa, posisi siswa tidak hanya menerima ilmu saja, tetapi siswa juga harus mampu membangun ilmunya sendiri saat belajar.

Pada saat ini masih banyak guru yang masih kurang paham atau mengerti mengenai metode pembelajaran, sehingga masih banyak guru yang kurang tepat menggunakan metode pembelajaran, sehingga kualitas pembelajarannya pun tidak maksimal. Dengan metode mind mapping ini saya rasa memiliki banyak kelebihan diantaranya kemampuan dan kreativitas siswa dapat dikeluarkan secara maksimal sehingga terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dan itu merupakan hal yang positif untuk pendidikan Indonesia kedepannya.

Berdasarkan latar belakang yang telah saya bahas atau sampaikan sebelumnya, penelitian ini mengacu pada 3 rumusan masalah sebagai berikut: 1) Apa itu metode mind mapping; 2) Apa manfaat penggunaan metode mind mapping pada pembelajaran; 3) Bagaimana pengaruh pengunaan metode mind mapping pada pembelajaran.

Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah untuk memetakan pikiran-pikiran kita (Sulichah, E. 2018). Juga menuntut siswa untuk belajar lebih aktif sehingga pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru (Devi. R.S., Yuliariatiningsih & Mulyati. 2015).

Metode mind mapping merupakan salah satu metode pembelajaran dimana siswa mampu atau diharuskan menjadi kreatif dalam menghasilkan suatu gagasan atau pikiran, mencatat apa yang harus dipelajari. Mind mapping juga dapat diartikan sebagai suatu metode pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik atau siswa dalam menentukan dan menyusun inti-inti yang penting dari materi pelajaran, serta metode yang dapat membantu siswa atau peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan siswa atau peserta didik itu sendiri dalam penguasaan konsep dari suatu pokok materi pelajaran.

Mind mapping pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan, Beliau merupakan seorang ahli psikolog dari Inggris. Beliau adalah penemu mind map (peta pikiran), mind map sendiri di aplikasikan di bidang pendidikan. Mind mapping sendiri dapat diartikan sebagai proses memetakan pikiran untuk menghubungkan konsep-konsep permasalahan tertentu dari cabang-cabang sel saraf membentuk kolerasi konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di atas kertas dengan animasi yang sesuai selera pembuatnya dan yang terpenting mudah di mengerti oleh pembuatnya. Sehingga tulisan yang dihasilkan merupakan gambaran langsung dari cara kerja koneksi-koneksi di dalam otak pembuatnya.

Menurut Tony Buzan, mind mapping dapat membantu kita untuk banyak hal seperti merencanakan, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan baik, belajar lebih cepat dan efisien, serta melatih gambar keseluruhan.

Menurut Lewis mind map adalah cara mengorganisasikan dan mempresentasikaninformasi yang berkolerasi dengan cara manusia berpikir. Buzan berpendapat bahwa Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak

Mind mapping merupakan cara untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk mind mapping itu seperti sebuah peta sebuah jalan raya di kota yang mempunyai banyak cabang. Mind mapping juga bisa disebut sebuah peta rute yang digunakan ingatan, membuat kitab isa menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja otak kita yang alami akan dilibatkan sejak awal sehingga Ketika kita akan mengingat suatu informasi akan lebih mudah dan metode mind mapping ini bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat biasa.

Mind mapping termasuk sebagai teknik mencatat kreatif. Karena pembuatan mind mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi. Siswa yang kreatif akan lebih mudah membuat mind mapping ini. Begitu pula dengan seringnya membuat mind mapping ini, setiap siswa diharapkan menjadi semakin kreatif

Mind mapping itu adalah cara yang paling mudah untuk menyimpan sebuah informasi tentu saja dalam bentuk catatan yang kreatif dan efektif. Sehingga dapat dengan mudah dipahami. Beberapa manfaat menggunakan metode mind mapping diantaranya: 1) Terencana, 2) Berkomunikasi, 3) Menjadi kreatif, 4) Menghemat waktu, 5) Menyelesaikan masalah, 6) Memusatkan perhatian, 7) Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, 8) Mengingat dengan lebih baik, 9) Belajar menjadi lebih cepat dan efisien, 10) Melihat gambar secara keseluruhan.

Menurut Bobbi Deporter dan Mike Hernacki (2011) Mind mapping memiliki manfaat antara lain: 1) fleksibel, ketika guru atau orang lain menjelaskan materi, siswa dengan mudah menambahkannya di tempat yang sesuai dalam Mind mapping mereka tanpa kebingungan; 2) memusatkan perhatian karena menggunakan Mind mapping tidak perlu menangkap setiap kata yang dijelaskan dari guru atau orang lain, cukup dengan menangkap gagasan utama yang disampaikan; 3) meningkatkan pemahaman; dan 4) menyenangkan karena Mind mapping mengkombinasikan kreativitas dan imajinasi siswa yang tidak terbatas, hal ini lebih menyenangkan apabila dibandingkan dengan membuat catatan biasa.

Dengan mind mapping juga daftar informasi yang panjang atau informasi yang kita peroleh dapat dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur, dan muah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal. Mind mapping juga memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang luas, memudahkan dalam merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui kemana akan pergi dan dimana posisinya, mengumpulkan sejumlah besar data di satu tempat, mendorong pemecahan masalah dengan jalan-jalan terobosan kreatif baru, menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, dan diingat.

Silberman (2007: 188) mengemukakan mind mapping atau pemetaan pikiran adalah cara kreatif bagi siswa atau peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Disini siswa atau peserta didik dibebaskan atau diperbolehkan membuat mind mapping, dengan mind mapping ini diharapkan mereka dapat menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan.

Mind mapping ini melibatkan kedua sisi otak, karena mind mapping ini menggunakan atau menggabungkan antara gambar, warna, dan imajinasi, bersamaan dengan kata, angka, dan logika. Keduanya bekerja beriringan sehingga mendorong pemikiran yang sinergis (Buzan, 2009:60).

Dengan demikian penggunaan mind mapping melatih perserta didik membiasakan diri untuk membaca poin penting serta dapat menulis kata kunci dari teks yang dibacanya, baik dengan menggunakan gambar atau simbol untuk memudahkan peserta didik dalam menguasai konsep.

Penerapan mind mapping ini bertujuan agar proses pembelajaran akan semakin menarik, menyenangkan dan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran juga diharapkan dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki siswa secara optimal, membawa variasi baru bagi pengalaman belajar siswa sehingga diharapkan siswa atau peserta didik menjadi aktif tidak pasif, dan mudah untuk mempelajari materi serta tidak terpaku pada hafalan yang bersifat sesaat.

Metode mind mapping ini sangat berpengaruh terhadap pemikiran siswa, dengan metode ini siswa dilatih baik dari segi membuat rencana, strategi, kreatifitas, dan imajinasinya. Dan itu merupakan hal yang baik, sehingga siswa atau peserta didik terbiasa berpikir kreatif.

Maka kesimpulannya metode mind mapping merupakan salah satu metode pembelajaran dimana siswa mampu atau diharuskan menjadi kreatif dalam menghasilkan suatu gagasan atau pikiran, mencatat apa yang harus dipelajari. Pembelajaran dengan menggunkana model Mind Mapping dapat memberikan banyak hal yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan konsep yang dapat dijadikan sebagi unsur penguat belajar seperti, menggambar, mewarnai, memberi key images, sehingga proses pembelajaran dapat kondusif, fun,dan reward.

DAFTAR PUSTAKA

Aprinawati, I., 2018. PENGGUNAAN MODEL PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN. JURNAL BASICEDU, 2(1), pp. 140-147.

Ruhama, n. A., 2021. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Mind Mappingterhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar di Masa Pandemi Covid-19. JURNALBASICEDU, 5(5), pp. 3841-3849.

Sulfemi, W. B., 2019. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MIND MAPPING BERBANTU AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN MINAT,. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia, 4(1), pp. 13-19.

Tanti, P. D. M., n.d. PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) DENGAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI A3 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI. Pendidikan Biologi, 3(3), pp. 103-111.

Widia, 2020. Penggunaan Strategi Mind Mapping Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6(2), pp. 467-473.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun