Mohon tunggu...
Hari Wiryawan
Hari Wiryawan Mohon Tunggu... Dosen - Peminat masalah politik, sejarah, hukum, dan media, dosen Usahid Solo.

Penulis lepas masalah politik, sejarah, hukum, dan media, dosen Usahid Solo

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi dan Golkar

27 Oktober 2022   10:50 Diperbarui: 27 Oktober 2022   11:06 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"...Golkar sebagai partai yang sudah matang, punya pengalaman malang-melintang, sudah 58 tahun. Ini pengalaman yang sangat panjang, banyak makan asam garam dalam perpolitikan Indonesia (berhenti agak lama). Oleh sebab itu saya yakin.....(berhenti sejenak...hadirin tepuk tangan...suara riuh). Saya yakin...(berhenti sejenak, hadirin tepuk tangan). Saya yakin Golkar...(berhenti sejenak...hadirin tepuk tangan)  akan dengan cermat... akan dengan teliti, akan dengan hati-hati tidak akan sembrono dalam mendeklarasikan presiden dan wakil presiden...(hadirin tepuk tangan). 

"..Saya juga meyakini bahwa yang akan dipilih oleh Partai Golkar, capres dan cawapres adalah tokoh-tokoh yang bener. ... (berhenti sejenak). Silahkan terjemahkan sendiri...(hadirin tertawa).

Dua paragrap di atas adalah cuplikan Pidato Presiden Joko Widodo dalam peringatan HUT Partai Golongan Karya ke-58 di Jakarta, Jumat malam (21/10/22). Dalam cuplikan di atas tergambar pada paragrap pertama suasana kemeriahan, keakraban antara Presiden dan ribuan hadirin para anggota dan pengurus Partai Golkar. Ini menggambarkan kedalam hubungan antara Jokowi dan Golkar.

Sedangkan paragrap kedua menggambarkan bagaimana Presiden Joko Widodo sedang mempersiapkan hubungan pasca kepemimpinannya, setelah 2024. Hubungan mesra Jokowi dan Golkar tampaknya tidak akan berakhir tahun 2024. Keduanya masih akan terus menjalin hubungan politik yang intens.   

Tulisan ini hendak mengurai bagaimana kedalaman hubungan Jokowi-Golkar dan masa depan hubungan itu.

Mengawali sambutanya, Jokowi menyapa para tokoh senior Golkar, antara lain Ir Akbar Tanjung. Jokowi menyebut bahwa isteri Akbar Tanjung adalah teman SMP-nya dulu. Meski tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang hubungan pertemanan dengan isteri Akbar Tanjung, sepertinya Jokowi ingin membangun keakraban dengan keluarga besar Golkar.  

Kedekatan dengan Partai Golkar sebenarnya sudah terjalin relatif lama, sejak masa pertengahan periode pertama kepresiden Joko Widodo. Waktu itu Ketum Partai Golkar Setya Novanto awal tahun 2016 telah menyatakan akan mendukung Jokowi  dalam Pilpres 2019. Setelah Setya Novanto masuk penjara, penggantinya, Airlangga Hartarto tetap mendukung Jokowi.  

Kini Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto adalah seorang sosok penting dalam Kabinet Joko Widodo. Ia adalah Menteri Koordinator bidang Ekonomi. Dalam mengendalikan perekonomian posisi Airlagga Hartarto adalah tokoh kunci khususnya dalam situasi Pandemi dua tahun lalu dan juga kini ketika ekonomi dunia belum stabil.

Kedudukan Golkar sangat penting bagi Kabinet Indonesia maju. Ini bisa dilihat dari duduknya dua Menteri Koordinator dalam Kabinet Indonesia Maju yang berasal  dari Golkar.  

Di samping Airlangga Hartarto juga ada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Luhut Panjaitan bahkan sering disebut sebagai Super- Menteri yang selalu mendapat tugas yang krusial dari Presiden.

Adanya dua Menko dari Golkar dalam Kabinet Jokowi menunjukkan bahwa kepercayaan Jokowi sangat tinggi kepada Golkar, bahkan partai pengusung Jokowi yatu PDI-P tidak mendapat kursi Menko sama sekali.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun