Mohon tunggu...
Haritsah Burhan
Haritsah Burhan Mohon Tunggu... Administrasi - Administrasi

Suka membaca, menulis, dan ingin memiliki ilmu yg lebih luas lagi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengurangi Risiko Penyakit Jantung Gen-Z

2 Oktober 2024   10:56 Diperbarui: 2 Oktober 2024   10:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemeriksaan terakhir adalah gula darah guna mengetahui kadar gula dalam darah seseorang. Hal ini merujuk bahwa salah satu penyebab penyakit jantung adalah diabetes yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah seseorang. Dimana glukosa berlebih yang mengalir dalam darah bisa merusak pembuluh darah. Web p2ptm.kemkes.go.id menyebut nilai normal gula darah sewaktu (GDS) atau tanpa puasa adalah <200 mg/dl. Sedangkan dalam kondisi puasa (gula darah puasa/GDP) adalah <126 mg/dl.

Hal kedua yang dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi kesehatan rutin khususnya berkaitan dengan kesehatan jantung kepada siswa sekolah (dapat dimulai untuk jenjang SMP/sederajat) dan mahasiswa dengan tujuan memberikan edukasi dan membentuk kesadara  pentingnya menjaga kesehatan jantung sebagai salah satu organ vital.

Hal ketiga yang dilakukan adalah menyediakan layanan konseling guna menghindari stres khususnya kepada mahasiswa dan pekerja usia Gen-Z, mengingat tidak semua perguruan tinggi dan perkantoran menyediakan layanan konseling. Alasannya seperti disebutkan diatas bahwa salah satu penyebab penyakit jantung adalah stres sehingga diharapkan dapat diminimalisir. Sebagai gambaran bahwa data dari IPSOS menyatakan bahwa 43% responden Gen-Z dari 31 negara menyatakan mengelami stres hingga berdampak ke kehidupan sehari-hari.

Penulis berharap dengan adanya peringatan hari jantung sedunia ini membuat kita semua terutama Gen-Z lebih sadar akan pentingnya kesehatan jantung sehingga jumlah penderita penyakit mematikan tersebut dapat diminimalisir. Dengan begitu maka negara kita akan memiliki SDM berkualitas sebagai modal pembangunan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun