Pemeriksaan terakhir adalah gula darah guna mengetahui kadar gula dalam darah seseorang. Hal ini merujuk bahwa salah satu penyebab penyakit jantung adalah diabetes yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah seseorang. Dimana glukosa berlebih yang mengalir dalam darah bisa merusak pembuluh darah. Web p2ptm.kemkes.go.id menyebut nilai normal gula darah sewaktu (GDS) atau tanpa puasa adalah <200 mg/dl. Sedangkan dalam kondisi puasa (gula darah puasa/GDP) adalah <126 mg/dl.
Hal kedua yang dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi kesehatan rutin khususnya berkaitan dengan kesehatan jantung kepada siswa sekolah (dapat dimulai untuk jenjang SMP/sederajat) dan mahasiswa dengan tujuan memberikan edukasi dan membentuk kesadara  pentingnya menjaga kesehatan jantung sebagai salah satu organ vital.
Hal ketiga yang dilakukan adalah menyediakan layanan konseling guna menghindari stres khususnya kepada mahasiswa dan pekerja usia Gen-Z, mengingat tidak semua perguruan tinggi dan perkantoran menyediakan layanan konseling. Alasannya seperti disebutkan diatas bahwa salah satu penyebab penyakit jantung adalah stres sehingga diharapkan dapat diminimalisir. Sebagai gambaran bahwa data dari IPSOS menyatakan bahwa 43% responden Gen-Z dari 31 negara menyatakan mengelami stres hingga berdampak ke kehidupan sehari-hari.
Penulis berharap dengan adanya peringatan hari jantung sedunia ini membuat kita semua terutama Gen-Z lebih sadar akan pentingnya kesehatan jantung sehingga jumlah penderita penyakit mematikan tersebut dapat diminimalisir. Dengan begitu maka negara kita akan memiliki SDM berkualitas sebagai modal pembangunan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H