Mohon tunggu...
Haris Xyz
Haris Xyz Mohon Tunggu... -

penggemar rawon, rujak cingur dan kikil.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kartini dari Surabaya

19 April 2010   09:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:42 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada Kartini hebat di Surabaya.   Bukan saja karena dia pandai (sering juara kelas, pelajar teladan, sarjana, dan magister cumlaude dari ITS Surabaya), tapi dia ini salah satu perempuan yang punya peran signifikan dalam membangun Surabaya, dan menurut saya perempuan ini layak untuk jadi pemimpin di masa depan.

Saya pernah tinggal dan bekerja di Surabaya cukup lama (1988-1999), dalam kurun waktu tersebut Surabaya semakin tidak nyaman untuk dihuni.  Panasnya yang menyengat (sekitar 30 derajat Celcius) dan membikin kulit gosong,  juga nyamuknya yang luar biasa ganas, selalu menjadi tantangan terberat bagi penduduk bukan asli Surabaya.   Belum lagi debunya yang bertebaran, polusi dari knalpot kendaraan, semua itu membuat Surabaya tidak nyaman.   Tidak ada taman yang layak untuk warga kota menghirup oksigen yang bersih.   Tidak tampak kecantikan atau keindahan kota ini, satu-satunya paru-2 kota hanya bonbin saja di Surabaya Selatan.

Mulai tahun 2008 saya agak sering ke Surabaya, dan .....perubahan Surabaya mencengangkan ! Saking terheran-herannya saya, maka saya tulis khusus di sini.

Saya tulis pada tgl 14 Juni 2008.     Dalam tulisan itu saya utarakan keheranan saya, Surabaya bisa hijau, indah, banyak taman, dan semua terpelihara dengan baik.  Saya jadi teringat Melaka salah satu negri di Malaysia, yang juga panas sekali namun punya banyak taman yang indah.

Berikut cuplikan tulisan saya:

Surabaya sekarang (2008) sudah beda dengan Surabaya sepuluh tahun yang lalu (maklumlah, saya hanya memotret surabaya 10 tahun lalu dan kini).   Beda paling mencolok adalah ‘penghijauan’.  Sekarang di mana-mana Surabaya terlihat hijau, dengan jalur hijau yang sudah dipenuhi dengan tanaman-2 hias yang menarik!  Sungguh indah dan segar menyejukkan.    Ternyata Surabaya yang panas ini bisa juga berhasil ‘menghijaukan’ diri.   Siapa yang paling berjasa atas hal ini?  Mbuh nggak ngerti, saya tidak kenal !!!


Saya yakin pasti ada orang pemerintah yang bertanggungjawab atas soal ini, dialah orangnya.  Orang seperti ini pastilah orang yang benar-benar bertanggungjawab dengan ‘amanah’ yang dipikulnya.   Dia pasti menjalankan tugasnya dgn sungguh-sungguh, pasti dia melakukan PDCA cyclus yang termonitor setiap tahapnya.   Dia pasti juga orang yang keras dalam arti tegas.  Saya yakin pula dia bukan termasuk koruptor, bisa-bisa dia ini tombok sendiri, malah mencari duit sendiri utk mendukung tugasnya.

--ooOoo--

Nah ternyata ini orangnya : Ir. Tri Rismaharini, M.T., seorang perempuan !

Saya telusuri orang ini, dan saya temukan lewat google, betapa hebatnya orang ini.  Contohnya saya temukan di sini.

Coba baca nukilan di situs tsb, sbb:

Untuk itu, setiap hari tak kurang dari empat kali dia mengitari
wilayah kota. Sepanjang perjalanan, jika melihat selembar kertas atau
seutas tali di pohon, handy talky (HT) yang terpasang di mobil
dinasnya langsung disambar. "Pak, pinjam jalur. Di perempatan
Kertajaya ada plastik dan seutas tali, segera ambil," ucap Risma lewat
HT. Petugas yang juga menggunakan HT segera menyahut," Siap Bu."

Cara kerja Risma itu menuntut para petugas terutama yang memegang
HT seakan harus siap bekerja 24 jam. Pasalnya, garapan mereka tak
hanya membersihkan sampah, tetapi juga memperbaiki taman yang rusak
dan penerangan jalan umum (PJU) putus atau hilang.

Bahkan, truk yang keluar masuk Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA Benowo) pun dipantau dari ruang kerjanya. Dia tahu persis sampai pengemudi truk itu. "Biaya membuat
sistem pemantauan ini tak terlalu mahal. Apalagi tak mungkin saya bolak- balik ke Benowo," ujarnya.

--ooOoo--

Saya tidak kenal Ibu Risma ini, saya bukan tim sukses pencalonannya jadi Walikota Surabaya.  Tetapi saya menaruh salut yg tinggi pada beliau, mau mencalonkan diri jadi walikota Surabaya.   Menunjukkan beliau orang yang 'care' pada kotanya, pada sesamanya, dan takut pada Tuhannya.  Dan satu lagi beliau bukan artis :)

Saya berpendapat, inilah sosok pemimpin yang baik, saya belum pernah menjumpai tokoh (Surabaya) yang mempunyai track record yang bagus seperti ini, bekerja dengan tulus ikhlas, religius,   keberhasilannya yang nampak jelas ketika menjabat, sosok yang tegas dan terbuka, dan tidak korupsi serta bisa diteladani.

Bahkan kariernya pernah tersendat karena kebaikannya itu, ketika dia membuat program pemerintahan yang bersih, dia mengusulkan e-procurement, e-budgeting, e-controlling.   Belakangan pemerintah RI juga MEWAJIBKAN e-procurement dimulai di tahun 2012.

Jadi saya kira cocok kalau perempuan ini, yg saya sebut Kartini Surabaya, diberi kesempatan memimpin Surabaya.  Bahkan, kalau saya jadi Presiden, beliau saya angkat menjadi Mentri !

Hmm masalahnya saya belum jadi Presiden !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun