Mohon tunggu...
Haris Setiawan
Haris Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah Guru TIK/Informatika pada sekolah jenjang SMP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik (Refleksi dan Kesimpulan)

8 September 2023   16:24 Diperbarui: 8 September 2023   16:25 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi - Praktik observasi proses coaching dengan sesama rekan CGPInput sumber gambar

1) Bagaimana peran Anda sebagai coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi

Sebagai seorang coach di sekolah, peran saya adalah membantu murid dan rekan sejawat mencapai potensi terbaik mereka dengan memberikan dukungan dalam pengembangan keterampilan, tujuan, dan dukungan emosional, membangun hubungan yang kuat, dan memfasilitasi pembelajaran kolaboratif. Ini memerlukan keterampilan dalam mendengarkan, memberikan umpan balik, membimbing, dan memahami kebutuhan individu. Saya berperan sebagai pengarah dan penuntun dalam membantu mereka mengatasi hambatan, dan memberikan arahan untuk pertumbuhan individu yang lebih baik.

Keterkaitan modul 2.3 dengan modul 2.1 adalah dalam proses supervisi akademik masalah yang muncul sudah tentu masalah tentang pembelajaran dan dunia pendidikan. Pembelajaran berdiferensiasi dapat kita jadikan sebagai salah satu patokan penggalian informasi (identifikasi) dari masalah yang ada. Juga dapat kita jadikan sebagai salah satu alternatif pemecahan yang timbul sehingga kita bisa menuntun coachee kita untuk menemukan solusi permasalahannya melalui pembelajaran berdiferensiasi

Keterkaitan modul 2.3 dengan modul 2.2 adalah dalam proses supervisi akademik sangat diperlukan penerapan kompetensi sosial emosional yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, baik bagi coach maupun coachee. Coach perlu memahami dan menumbuhkan kompetensi sosial dan emosional agar mampu mengendalikan dirinya dan menuntun coachee untuk menemukan masalah. Coach juga perlu menerapkan teknik STOP guna menghadirkan mindfulness saat proses coaching sehingga coach akan fokus pada masalah coacheenya, dan coachee juga akan lebih fokus dalam proses identifikasi sehingga dapat ditemukan solusi yang sesuai atas masalah yang dihadapi

2) Bagaimana keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran?

Keterampilan coaching memiliki keterkaitan erat dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran karena coaching membantu pemimpin dalam memotivasi, membimbing, dan mengembangkan individu dalam kelompok, memungkinkan pertumbuhan kinerja, pemahaman yang lebih baik tentang anggota kelompok, pemberdayaan individu, komunikasi yang efektif, dan kolaborasi yang produktif. Ini membantu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pembelajaran berkelanjutan dan perkembangan kompetensi individu dan kelompok secara keseluruhan.

Demikian pemaparan koneksi antar materi modul 2.3 ini. Semoga menginspirasi dan terima kasih. 

Salam dan bahagia….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun