Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Bankir - Menulis Untuk Berbagi

Berbagi pemikiran lewat tulisan. Bertukar pengetahuan dengan tulisan. Mengurangi lisan menambah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Jika Dedolarisasi Masih Sulit, Setidaknya Mengurangi Ketergantungannya

2 Januari 2024   22:09 Diperbarui: 18 Januari 2024   16:55 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dolar. Sumber: KOMPAS/HERYUNANTO

Bank Indonesia (BI) telah melakukan kerjasama LCT dengan sejumlah bank sentral dari Thailand, Malaysia, Jepang, China, Korea Selatan, dan segera menyusul Singapura. Kerjasama LCT akan diperluas ke negara-negara lainnya, terutama negara mitra dagang utama atau dalam satu kawasan seperti ASEAN.  

Pemanfaatan LCT terus dikembangkan pada berbagai bentuk transaksi, diantaranya setelmen dalam pembayaran berbasis QR antarnegara, misalnya QRIS cross-border. BI telah melakukan konektivitas pembayaran berbasis QR dengan bank sentral dari Malaysia, Thailand, dan Singapura. 

Secara regional, perluasan konektivitas pembayaran antarnegara di kawasan ASEAN akan terus berlanjut. Hal itu sebagaimana kesepakatan para anggota dalam Regional Payment Activity yang ditandatangani saat gelaran ASEAN Summit 2023.

Selain itu, sudah terdapat pula berbagai rencana besar untuk memperluas konektivitas pembayaran. BI dengan BIS serta sejumlah bank sentral negara lain tengah membangun konektivitas fast payment melalui proyek Nexus. Ada pula, gabungan bank-bank sentral yang tengah mengembangkan pemanfaatan central bank digital currency untuk transaksi antarnegara melalui proyek mBridge.

Konektivitas tersebut dalam jangka panjang tidak menutup kemungkinan berkembang menjadi transaksi berbasis mata uang lokal bilateral atau LCT. Jika nyata diwujudkan, ketergantungan dengan dollar AS pun semakin berkurang.

Langkah Taktis

Banyak negara telah berpandangan sama mengenai keharusan pengurangan ketergantungan terhadap dollar AS. Kesamaan itu membuka lebar jalan kerjasama antarnegara dalam mewujudkan sistem ekonomi yang meminimalisasi keterikatan dengan mata uang AS itu.

Dedolarisasi tentunya masih merupakan langkah sulit atau bahkan mustahil untuk saat ini hingga sekian waktu ke depan. Yang realistis diterapkan adalah mengurangi ketergantungannya. Tahapan untuk mengurangi ketergantungan itu pun perlu dilakukan melalui perencanaan yang matang, kolaborasi solid antarnegara, dan diplomasi yang baik.           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun