Penyempurnaan bisa dimulai dengan pelaksanaan penanaman secara kolektif. Maksudnya, program penanaman tanaman pangan akan memberikan nilai tambah yang berarti jika dilakukan secara bersama di lingkungan perumahan. Mirip dengan apa yang dilakukan Jon Jandai ketika mengajak masyarakat disekitarnya agar bersama-sama menanam tanaman pangan.Â
Di Indonesia, ada namanya Kampung Glintung Malang, sebuah lorong jalan yang tidak terlalu besar di Bumi Arema itu. Uniknya, setiap pekarangan rumah dan lahan di kampung dipenuhi tanaman meskipun tidak semuanya adalah tanaman pangan. Namun, pendekatan berupa kesepakatan warga untuk mau menanam dan menggunakan lahan yang menganggur patut dicontoh. Komitmen semacam itu memiliki beberapa manfaat.Â
Pertama, adanya peluang pertukaran informasi antar warga mengenai tata cara penanaman yang benar. Bagaimanapun, aktivitas pemanfaatan pekarangan ini akan melibatkan masyarakat yang awam dengan dunia pertanian. Oleh karenanya, pendekatan melalui knowledge sharing ini bisa efektif. Tentunya, pengetahuan yang dibagikan tidak selalu berbasis teori tetapi berdasarkan pengalaman.
Kedua, aktivitas yang dilakukan bersama bisa mendorong konsistensi dalam pelaksanaannya. Konsistensi ini menjadi kata kunci keberlanjutan aktivitas pemanfaatan pekarangan ini. Dengan adanya keberlanjutan, maka hasil yang diperoleh pun akan lebih dapat dirasakan. Memang ada banyak program penanaman tanaman pangan yang sifatnya "sekali pukul" saja. Misalnya, kegiatan pembagian benih yang tidak dilanjutkan dengan pemantauan hasil penanaman. Program semacam itulah yang perlu untk disempurnakan. Â Â Â
Dimulai Dengan Satu Langkah        Â
A journey of a thousand miles begins with a single step, pepatah Cina yang mengingatkan bahwa setiap tujuan besar perlu dimulai dengan langkah kecil. Pemanfaatan pekarangan memang bukan langkah besar dan pastinya, nyaris mustahil mampu menahan inflasi. Tetapi patut diakui, langkah kecil itu dapat memberikan arti besar bagi masyarakat ketika mereka harus bertahan dari tekanan ekonomi karena inflasi.Â
Bagaimanapun, korban terbesar dari inflasi pada akhirnya adalah masyarakat sendiri. Jadi, ketika kemandirian pangan melalui pemanfaatan pekarangan ini bisa membantu mereka untuk tetap bertahan, gejolak inflasi pun bisa menjadi tidak terlalu berarti. Â Â Â Â Â Â
 Â
Â
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H