Yang menarik dari Pun Pun, pembelajaran yang dilakukan berdasarkan pada pertukaran pengalaman (knowledge sharing) dari para anggotanya dan hasil eksperimen. Proses pembelajarannya pun nampak mudah karena mengedepankan percobaan di lahan bukan menghabiskan waktu di kelas.
Dari seluruh rangkaian hidup Jon Jandai itu, patutlah dia menyimpulkan "life is easy, why do we make it so hard?" Â Â
Dikutip dari www.jon-jandai.com
Bertahan Menghadapi Tekanan Ekonomi
Gaya hidup yang diterapkan Jon Jandai dan komunitasnya terbukti mampu menciptakan kemandirian ekonomi. Gejolak ekonomi yang terjadi di luar pun tidak berpengaruh signifikan pada kehidupan sehari-hari mereka. Jadi, terbentuk semacam kekuatan untuk bertahan (resilient).
Jika dikaitkan dengan penanganan persoalan pangan, pendekatan penanaman tanaman pangan secara mandiri, merupakan tindakan yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi dampak inflasi pangan.
Tentu, apa yang dilakukan itu tidak akan langsung mempengaruhi pergerakan harga. Namun, masyarakat yang mempunyai tanaman pangan sendiri setidaknya dapat mengurangi ketergantungan pembelanjaan bahan pangan di luar. Artinya, mengurangi pula pengeluaran mereka dan yang terpenting, mengurangi tingkat permintaan.
Analogi sederhananya, ketika ketersediaan cabai langka sehingga berakibat harga melonjak, rumah tangga dapat mengkonsumsi cabai yang mereka tanam sendiri di pekarangan. Dengan demikian, mereka sudah dapat menghemat pengeluaran sekaligus menurunkan angka permintaan di pasar.
Gejolak harga yang dapat memicu terjadinya inflasi dan munculnya kebijakan untuk menanggulanginya adalah sesuatu di luar kendali masyarakat. Karena itulah, masyarakat hanya mampu mempertahankan diri mengurangi tekanan ekonomi yang terjadi.
Pemanfaatan Pekarangan Ala Kampung Glintung
Meskipun telah banyak dilakukan, pemanfaatan pekarangan atau lahan menganggur nampaknya perlu disempurnakan. Tujuannya, agar aktivitas tersebut memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan. Â Â Â