Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Bankir - Menulis Untuk Berbagi

Berbagi pemikiran lewat tulisan. Bertukar pengetahuan dengan tulisan. Mengurangi lisan menambah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menjinakkan Inflasi Beras dan Menjaga Momentum Emas Petani

7 Oktober 2023   20:00 Diperbarui: 8 Oktober 2023   16:02 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Rilis angka inflasi dari Badan Pusat Statistik yang diumumkan minggu ini menunjukkan bahwa inflasi bulan September 2023 lebih tinggi dari bulan sebelumnya, yaitu 0,19% (month to month). Namun, jika dibandingkan dengan bulan September 2022, inflasi kali ini tercatat lebih rendah, yakni 2,28% (year on year). 

Dengan demikian, dari aspek target inflasi tahunan pemerintah, angka tersebut masih aman karena berada dalam rentang target pemerintah yaitu 2% s.d 4%.

Yang perlu dicermati, inflasi pada September tahun lalu mencatatkan angka yang sangat tinggi yaitu 5,95% (year on year) disebabkan kenaikan harga BBM subsidi yang juga tinggi pada saat itu.

Untuk tahun ini, memang ada juga kenaikan harga BBM, tetapi untuk kelompok non-subsidi, sehingga tidak terlalu berdampak pada inflasi. Yang justru perlu menjadi perhatian adalah naiknya harga salah satu komponen pangan, yakni beras.    

Harga Beras Masih di Atas

Komoditas beras masih menjadi isu utama bulan ini karena konsisten menjadi pendorong utama inflasi, sebagaimana bulan sebelumnya. Bahkan, inflasi beras pada September ini merupakan yang tertinggi sejak Februari 2018.

Fenomena alam El Nino dan IOD positif, yang menimbulkan dampak kemarau panjang dan berkurangnya debit air, berimbas pada penurunan pasokan. 

Namun, persoalan iklim bukanlah penyebab satu-satunya, mengingat harga beras sebetulnya sudah bergerak naik sejak awal tahun 2022 sebelum datanya gelombang kering tersebut. Oleh karenanya, muncul pandangan-pandangan adanya persoalan lainnya di luar kondisi alam. Potensi persoalan itu perlu untuk ditelusuri lebih lanjut. 

Keharusan Impor dan Pembatasan Konsumsi

Mengingat beras merupakan makanan utama yang sulit tergantikan, permintaannya pun tidak pernah berkurang. Jadi, jika persoalan suplai tidak tertangani maka beras akan terus membayangi inflasi. Pemerintah pun sudah mengambil keputusan untuk mengimpor beras guna mengamankan stok sehingga harga diharapkan bisa lebih terkontrol. 

Langkah tersebut tidak dapat dihindarkan dan memang sudah dilakukan setiap tahun. Tantangannya, negara pemasok utama yaitu India sedang mengamankan pula cadangan berasnya dengan melakukan pembatasan ekspor. Negara tersebut saat ini sedang bergelut dengan inflasi pangan yang sangat tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun