Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Bankir - Menulis Untuk Berbagi

Berbagi pemikiran lewat tulisan. Bertukar pengetahuan dengan tulisan. Mengurangi lisan menambah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mewaspadai Kejahatan Mutilasi Uang, Apa yang Perlu Dilakukan?

13 September 2023   05:00 Diperbarui: 13 September 2023   09:29 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas Bank Indonesia Kantor Perwakilan Purwokerto menunjukkan salah satu contoh uang mutilasi alias uang rusak di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (7/9/2023). (KOMPAS/Wilibrordus Megandika Wicaksono)

Dari gambar yang beredar, kondisi uang kertas asli yang dipotong nampaknya sekitar separuhnya atau kurang dari 2/3. Dengan demikian, uang tersebut tidak dapat diberikan penggantian.

Bagi yang sudah terlanjur menerima uang mutilasi ini, mereka tentunya tidak bisa berbuat banyak.

Titik Rawan

Uang asli yang digabungkan dengan uang palsu ini sebenarnya mudah dikenali, misalnya dari warnanya yang pasti berbeda antara dua sambungan uang. Namun, kemudahan itu didapat jika transaksi dilakukan dalam jumlah kecil, pencahayaan yang cukup, atau kondisi penglihatan masih bagus.

Lain halnya apabila transaksi dilakukan dalam jumlah besar, pelaku dapat menyelipkan uang palsu di sela-sela uang asli. Selain itu, jika kondisi pencahayaan kurang, atau mungkin penerima pembayaran tidak memiliki penglihatan yang baik lagi (usia lanjut), maka kemungkinan besar sulit juga menangkap ketidawajaran tampilan uang.

Memang, ada ciri yang sangat mencolok pada uang yang dimutilasi ini yaitu perbedaan nomor seri di sebelah kanan dan kiri. Tetapi, nampaknya jarang atau bahkan tidak pernah kita mencocokkan nomor seri pada kedua sisi uang kertas. 

Itulah titik-titik rawan terjadinya kejahatan yang perlu mendapat perhatian.

Yang Perlu Dilakukan

Uang Rupiah sebenarnya telah dilengkapi perangkat kemananan yang canggih. Misalnya, pecahan Rp100.000,00 tahun emisi 2016 yang dimutilasi ini, BI telah memasang perangkat keamanan berupa gambar tersembunyi, kode tuna netra, tanda air, ornamen, dan gambar saling isi.

Dengan perangkat tersebut, sulit sekali untuk membuat uang yang serupa dengan uang kertas rupiah itu. Kalaupun ada upaya pemalsuan, umumnya hanya menampilkan kemiripan tampilan gambar. Tetapi, sebagaimana dijelaskan sebelumnya, dalam kondisi-kondisi tertentu, tidak mudah kita langsung membedakan uang asli atau palsu.

Oleh karenanya, meskipun memegang uang rupiah kertas adalah bagian keseharian kita, tidak menutup kemungkinan terjadi kelengahan. Para korban uang palsu pun tentunya tidak pernah mengira mereka menjadi korban atas sesuatu yang biasa mereka pegang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun