Untuk instrumen tertentu, seperti saham, bisa pula digunakan sebagai investasi jangka pendek ataupun jangka panjang. Tergantung bagaimana cara kita berinvestasi pada instrumen tersebut. Jika investor menyasar keuntungan jangka pendek maka dapat melakukan daily trading. Namun, untuk menjadi trader harian, investor perlu memiliki kemampuan analisis teknikal dan ketersediaan cukup waktu guna memantau pergerakan harga setiap saat.
Apabila ditujukan untuk jangka panjang, investor dapat membeli saham-saham dengan fundamental yang bagus, seperti prospek usaha, kondisi keuangan, dll. Strategi tersebut cocok untuk para pekerja yang tidak mempunyai banyak waktu memantau fluktuasi harga.
Itulah beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan memilih investasi yang tepat. Jika masih sulit mengukur profil risiko, tidak merisaukan umur, atau belum menetapkan jangka waktu, maka investor dapat menerapkan strategi baku yaitu "meletakkan telur pada banyak keranjang". Maksudnya, menyebarkan investasi pada berbagai instrumen, dengan karakter risiko, jangka waktu, dan tingkat keuntungan yang berbeda. Â
Mungkin sebagian besar dari kita sudah berulangkali mendengar dan membaca poin-poin berinvestasi dalam tulisan ini. Namun, kerapkali kita lupa atau mengabaikannya ketika dihadapkan pada tawaran investasi untung besar dan instan. Untuk itulah, tulisan ini sifatnya hanya pengingat dan berdasarkan pandangan saya pribadi. Â
Yang terpenting, mari berinvestasi yang membuat tidur nyenyak, bukan malah nafas sesak.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H