Ketiga, tentu kosumen akan sangat tidak nyaman ketika daya lisriknya habis di tengah malam dan harus menunggu berjam-jam lagi untuk dapat mengisinya.
Selain PLN perlu menyampaikan informasi kebijakan waktu pengisian token yang mudah diakses pelanggan, dari sisi pelanggan pun penting untuk mengontrol ketersediaan energi listriknya secara berkala. Hal itu untuk mengantisipasi keterlambatan pengisian ulang atau  pengisian pada periode pukul 23.00-01.00.
Keempat, penggunaan listrik prabayar sebenarnya mampu melatih kita untuk disiplin dalam menggunakan listrik. Pelanggan mau tidak mau harus melakukan pemantauan berkala ketersediaan stroomnya.
Dengan cara itu, pelanggan dapat mengetahui tingkat pemakaian listriknya secara berkala pula. Dari situlah, pelanggan akan terdorong untuk menggunakan listrinya secara efektif dan efisien, sesuai keperluan, agar stroomnya tidak lekas habis.
Okay, itu lah pengalaman saya menggunakan litrik pra bayar. Sekali lagi, jika memang informasi mengenai waktu pengisian token itu sudah disampaikan PLN, berarti pelajaran bagi saya untuk lebih teliti dalam membaca syarat dan ketentuan yang berlaku dari suatu jasa yang dibeli.Â
Sebaliknya, jika PLN memang belum menginformasikan atau mungkin petugas call center yang salah informasi, ke depan perlu ada perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Saya pribadi menilai, secara umum sebenarnya laynan PLN sudah banyak mengalami peningkatan beberapa tahun ini.
Terakhir dan tidak kalah penting, ada baiknya kita mengingat kembali pesan lama "Hemat Energi Hemat Biaya".
Semoga bermanfaat, salam Kompasiana...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H