Pada 17 Agustus itu, Soekarno membacakannya dengan penuh gelora meski dalam kondisi sakit malaria sedangkan dalam rekaman suara Bung Karno terkesan dingin dan kurang bersemangat.
7. Proklamasi Hanya Sekali untuk Selamanya dan Pidato Bung Hatta
Tidak banyak yang tahu bahwa dalam susunan acara Proklamasi terdapat dua tokoh lain yang berpidato selain Bung Karno. Mereka adalah Bung Hatta dan Suwiryo (Wakil Wali Kota Jakarta). Bung Hatta menyampaikan pidato kepada barisan yang terlambat datang.
Mereka datang terlambat karena mengira Proklamasi dibacakan di lapangan Ikada. Barisan meminta Bung Karno membacakan kembali proklamasi. Permintaan itu ditolak Bung Karno.
"Tak ada Proklamasi dibacakan dua kali, Proklamasi hanya dibacakan sekali untuk selamanya,” ujar Bung Karno. Akhirnya, Bung Hatta memberikan pidato kepada barisan itu. Mengenai pidato Suwiryo, tidak diketahui secara pasti isinya.
8. Bukti Kemerdekaan Bukan Hadiah Jepang
Jepang menyerah pada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Logikanya, mana mungkin pihak yang kalah memberikan kemerdekaan? Kemerdekaan telah dipersiapkan dengan baik oleh Indonesia.
Bonnie Triyana, Pimred Majalah Historia, menceritakan bahwa persiapan kemerdekaan telah dilakukan para tokoh muda sejak tanggal 15 Agustus 1945 dan tanggal 16 Agustus akan diadakan rapat oleh BPUPKI. Di tanggal 16 itulah, sekelompok pemuda ‘menculik’ Bung Karno dan Bung Hatta.
9. Foto berbicara
Dokumentasi momentum bersejarah proklamasi adalah foto-foto karya Mendur bersaudara (Frans dan Alex). Tidak ada dokumentasi video maupun rekaman suara sehingga gambaran suasana proklamasi hanya terekam dalam foto-foto. Dari foto bersejarah itu pulalah terungkap beberapa fakta:
- Pembacaan proklamasi disaksikan hampir 300 orang (angle foto ke arah hadirin dan kisah Fatmawati),
- Adanya tentara Jepang di belakang Soekarno (tidak diketahui secara pasti tujuannya),
- Adanya tokoh-tokoh BPUPKI yang datang terlambat dalam pembacaan proklamasi (Dr. Radjiman, Sam Ratulangi dan Tengku Muhammad Hasan).
Sebagian dokumentasi Mendur bersaudara konon disita Jepang. Namun, sedikit yang ada rupanya cukup mampu menceritakan apa yang terjadi di tanggal bersejarah itu.
Nah, itulah sedikit cerita di balik proklamasi kemerdekaan. Fakta-fakta lainnya mungkin masih banyak yang tidak tersampaikan dalam tulisan ini. Apapun itu, sedikit fakta yang ada tetap mampu merasuk dan membarakan api cinta dan bangga pada perjuangan bangsa ini…
Salam Kompasiana
***