Selain suasana, salah satu fasilitas tambahan yang digunakan untuk meningkatkan kreatifitas adalah melalui permainan. Kebanyakan anak muda majalengka sangat senang bermain games disela-sela waktu mereka, game yang dimaksud adalah game online maupun offline yang dapat mereka mainkan sebagai bentuk interaksi atau komunikasi yang seru dalam tongkrongan, bermain game dapat meningkatkan kreativitas dan mengurangi tingkat stres, sehingga performa kerja pun dapat meningkat.
Maka berdasarkan dari aspek-aspek tersebut, penulis akan membuat sebuah Busines dengan membangun sebuah usaha Coffe Shop yang diberi nama "Kedai C&F (Coffe and Fun)" dengan menambahkan fasilitas fun games. Games yang akan disediakan bukan lah games-games online tetapi games yang dimaksud adalah lebih berfokus pada permainan offline yang akan lebih memaksimalkan sisi interaksi sosial secara langsung oleh para pemainnya, dimana dalam permainan ini memiliki interaksi sosial yang lebih tinggi dibanding games-games online yang berfokus pada komputer atau smartphone tanpa harus bertatap muka dengan orang lain. Padahal interaksi sosial juga dibutuhkan untuk pengembangan otak secara kognitif.Â
Karena itu, salah satu fokus Caffe Shop yang akan dibangun ini adalah bermain sekaligus dapat berinteraksi dengan orang lain, saling berkomunikasi, bekerjasama, melihat perubahan emosi secara nyata, dan banyak hal lain yang bisa didapat dari bentuk komunikasi tersebut nantinya.
Analisis ekonomi dilakukan dengan melihat tren ekonomi yang dapat diamati dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, inflasi dan BI rate (suku bunga). Dalam pidato presiden, pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2009-2013 mencapai rata-rata 5,9% per tahun yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi. Target pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 ditetapkan pada 6,4%. Kemudian rata-rata inflasi selama tahun 2008-2013 adalah 6,21%
Kemudian dengan nilai return yang diperoleh dari investasi lain sebesar 11,23% ditambah dengan risk premium untuk beverage non alcohol sebesar 6%, maka didapat nilai WACC sebesar 17,23%. Setelah itu dilakukan analisis investasi, dimana menggunakan kondisi pesimis, normal, dan optimis.Â
Dalam kondisi pesimis, diasumsikan terjadi penurunan penjualan sebesar 10%. Kondisi ini mempertimbangkan kemungkinan masuknya banyak kompetitor, serta kemungkinan inflasi yang tinggi, yang menyebabkan orang semakin selektif dalam memilih produk makanan. Sedangkan pada kondisi optimis, terjadi kenaikkan penjualan sebesar 10%. Kondisi optimis ini mempertimbangkan kemungkinan kondisi ekonomi yang semakin baik dan masyarakat semakin makmur sehingga masyarakat cenderung memilih produk berkualitas untuk dikonsumsi.
     Â
Parameter yang digunakan dalam analisis investasi ini adalah nilai NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), dan PP (Payback Period), untuk mengetahui layak tidaknya proyek tersebut dijalankan. Dalam hal ini parameter yang digunakan adalah :
* NPV bernilai positif
* IRR lebih besar dari WACC
* Payback period yang kurang dari 5 tahun