Mohon tunggu...
haris naufal
haris naufal Mohon Tunggu... Buruh - calon orang yang termarjinalkan

Seorang proletar yang kebanyakan protes akan sesuatu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diskursus Feminisme dalam Dangdut Indonesia

18 November 2019   19:25 Diperbarui: 18 November 2019   19:21 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[8]. Dadan Indriana. (2007). Minyak Wangi. [Dinyanyikan oleh Ayu Ting Ting].

Buku :

[2]. Kelley, R.D.G., Lewis, E.(eds.). (1996). Into the Fire : African Americans since 1970. New York : Oxford University Press

[3]. Thwaites, T., Davis, L., Mules, W. (2002). Introducing Cultural and Media Studies. Yogyakarta : Jalasutra

Skripsi :

[9]. Anggriana, G. (2012). Representasi Perempuan dalam Lirik Lagu Dangdut Kontemporer. [Skripsi tidak dipublikasikan]. Diakses dari : http://eprints.undip.ac.id/37158/ pada tanggal 8 November 2019

Website :

[5]. Saputra, A. (2019, 03 April). Hampir Setengah Juta Orang Bercerai di Indonesia Sepanjang 2018. Diakses dari : https://news.detik.com/berita/d-4495627/hampir-setengah-juta-orang-bercerai-di-indonesia-sepanjang-2018

[6]. Hidayat, R. (2018, 18 Juni). Melihat Tren Perceraian dan Dominasi Penyebabnya. Diakses Dari : https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5b1fb923cb04f/melihat-tren-perceraian-dan-dominasi-penyebabnya/

[7]. Indonesia Imaji.com. (2018, 2 Mei). Kritik Sosial Perempuan dalam Lagu Dangdut. Diakses dari : https://indonesiaimaji.com/kritik-sosial-kaum-perempuan-dalam-lagu-dangdut/
[10] Raditya, I.N. (2017, 31 Mei). Sejarah Dangdut, dari Dakwah Hingga Goyang. Diakses dari : https://tirto.id/sejarah-dangdut-dari-dakwah-hingga-goyang-cpG7

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun