Pendidikan usia dini memegang kiprah yg sangat krusial pada perkembangan anak lantaran adalah pondasi dasar pada kepribadian anak. Anak yang berusia 5-6 tahun memiliki masa perkembangan kecerdasan yang sangat pesat sehingga masa ini disebut golden age (masa emas). Masa ini merupakan masa dasar pertama dalam mengembangkan berbagai kegiatan dalam rangka pengembangan potensi anak sejak usia dini. Potensi yang tidak kalah pentingnya bagi perkembangan kecerdasan anak yaitu kreativitas berbahasa lisan anak
Kreativitas berbahasa anak meliputi kemampuan berkomunikasi secara efektif, mendengarkan, berbicara, menulis, dan membaca, hal ini berkaitan dengan pendapat Ali Nugraha dan Yeni Rachmawati (2006:7.12) Kreativitas berbahasa, terutama berbicara (berbahasa lisan) diperlukan sebagai dasar bagi anak untuk berinteraksi dengan orang lain, baik dengan orang tuanya maupun dengan teman seusianya serta orang lebih dewasa dari segi umurnya.Â
Kreativitas bahasa lisan merupakan perkembangan yang sangat penting bagi anak usia dini, karena bahasa bukanlah sekedar pengucapan kata-kata atau bunyi, tetapi merupakan suatu alat untuk mengekspresikan, mengatakan, menyampaikan atau mengkomunikasikan pikiran, ide maupun perasaan.
Tujuan berbahasa lisan adalah untuk memberitahukan, melaporkan, menghibur, membujuk dan meyakinkan seseorang. Secara umum kreativitas bahasa lisan anak usia 5-6 tahun sudah dapat menyebut berbagai bunyi atau suara tertentu, menirukan 4-5 urutan kata, menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah secara sederhana dan sudah dapat menjawab pertanyaan tentang keterangan/informasi secara sederhana.
Sering kali kita menemukan anak-anak taman kanak-kanak berbicara. Mereka sering berbicara tentang apa yang terjadi baik pada dirinya sendiri maupun orang lain. Mereka sering berbicara untuk mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran mereka. Sikap ini mendorong meningkatkan penggunaan bahasa dan dialog dengan yang lain. Salah satu jalan bagi mereka untuk menggunakan bahasa adalah ekspresi perasaan. Sebagian anak mengalami kesulitan mengungkapkan perasaan dengan kata-kata dan rnenunjukkannya dengan perbuatan, terkadang mereka lebih mudah mengekspresikan perasaan bonekanya sendiri daripada perasaan mereka sendiri.Â
Yusuf (2001) menyatakan bahwa bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini, tercakup semua cara untuk berkomunikasi, di mana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian, seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat bilangan, lukisan, dan mimik muka. Sedangkan Smilansky dalam Beaty (1994) menemukan tiga fungsi utama bahasa pada anak yaituÂ
(1) meniru ucapan orang dewasa;Â
(2) membayangkan situasi (terutama dialog); danÂ
(3) mengatur permainan.Â
Tiga fungsi kegiatan berbahasa ini dapat dilakukan di taman kanakkanak melalui kegiatan mendongeng, menceritakan kembali kisah yang telah didengarkan, berbagi pengalaman, sosiodrama ataupun frrengarang cerita dan puisi. Dengan kegiatan tersebut diharapkan krehtivitas dan kemampuan bahasa anak dapat terkembangkan lebih bptimal.
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk pengembangan kreativitas anak, antara lain, yaitu :
1.Bernyanyi/Mendengarkan musik
Untuk melatih kemampuan mendengar anak, dapat menggunakan tape recorder dan laoudspeaker. Alat-alat tersebut bisa digunakan untuk melatih kemampuan mendengar anak-anak. Agar indera pendengaran anak bisa terlatih dengan baik, lebih baik kita sering-sering mengajak anak untuk mendengarkan lagu-lagu, cerita, lalu menanyakan hal-hal yang yang terdapat pada lagu atau cerita tersebut, dapat juga belajar bahasa Inggris, jika usia anak sudah memadai.
2.Menggambar
Menggambar bukanlah sekadar aktivitas menyenangkan saja bagi anak, tetapi juga memiliki banyak manfaat yang dapat memengaruhi tumbuh kembangnya di masa depan. Manfaat menggambar bagi anak sangatlah banyak. Anak bisa mengasah kemampuan seni dengan mengeluarkan imajinasi dan kreativitasnya. Melatih psikomotorik, juga sebagai media berekspresi anak
3.Bermain puzzle
Dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak, melatih kemampuan menyelesaikan maalah, melatih kemampuan motorik, meningkatkan kepercayaan diri dan kesabaran anak pada saat proses penyusunan puzzle tersebut.
4.Rekreasi
Untuk memberikan pengalaman baru pada anak-anak berikanlah waktu khusus dengan mengajaknya ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya, seperti museum, kebun binatang dan taman rekreasi. Hal-hal baru ini dapat meningkatkan atau merangsang imajinasi anak sehingga krrtivitas anak semakin meningkat.
5.Bermain balok kayu
Mainan balok memperkuat genggaman jari dan tangan anak, meningkatkan koordinasi mata dan tangan. Mainan balok juga mendidik anak mempelajari perbedaan bentuk geometri, Mainan balok merupakan pemicu stimulus kreatifitas, karena anak akan membuat desain mereka sendiri dengan balok
6.Bermain Ayunan
Ayunan di taman bermain dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk memerangi dan mencegah obesitas pada masa kanak-kanak. Ayunan mendorong anak untuk melakukan kegiatan di luar ruangan (outdoor) yang bisa melibatkan semua otot dan membakar kalori. Gerakan menarik kembali dan mendorong maju dengan menggunakan kaki bisa membuat paha belakang dan paha depan bergerak juga. Pinggul dan lutut anak-anak juga akan berkembang lebih baik dan kuat. Ayunan merupakan permainan yang 'bebas' dan tidak terstruktur. Hal ini memberikan kesempatan kepada setiap anak yang bermain untuk menikmati dan menjadi dirinya sendiri. Berayun-ayun memberi mereka waktu dan kesempatan untuk berimajinasi dan berkreasi. Seorang anak bisa berimajinasi menjadi siapa pun atau apa pun yang mereka inginkan ketika mereka 'terbang' naik dan turun. Bermain ayunan sendiri atau dengan anak-anak lain yang sebaya, anak-anak dapat memproses apa yang telah mereka pelajari selama bermain. Manfaat bermain ayunan sangat penting untuk menguatkan otot-otot anak, namun hendaknya Anda harus memastikan keselamatan anak dengan mengecek terlebih dulu kekuatan dan keamanan dari peralatan ayunan tersebut. Usahakan selama anak-anak bermain tetap didampingi dan awasi.
7.Bermain Perosotan
Bermain perosotan dapat melatih perkembangan otot kaki anak, karena apa, karena bermain perosotan ini anak akan lebih banyak berjalan menaiki tangga sebelum si kecil ini meluncur ke bawah. Dengan demikian perosotan juga memiliki manfaat untuk pertumbuhan fisik anak. Pada saat bermain perosotan emosional anak akan berkembang dengan sendirinya. Perhatikan tingkah laku anak ketika bermain perosotan. Apakah dia menangis, marah, atau tertawa ? Saat itulah yang perlu kita perhatikan. Apabila anak menangis ketika jatuh tinggal bagaimana kita mengarahkan anak, bagaimana bersikap ketika jatuh. Itulah peranan bermain perosotan bagi perkembangan emosional anak, maka dengan demikian, ternyata bermain perosotan juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi pertumbuhan anak. Gunakan perosotan yang aman yang dapat kita pantau dan juga menggunakan alat mainan yang kokoh dan aman.
8.Membuat kerajinan tangan
Membuat karya dan menghasilkan sesuatu dari kedua tangan kita bisa jadi cara efektif meningkatkan daya kreativitas. Izinkan anak untuk berkreasi. Bimbing anak untuk bebas menggunakan imajinasinya dalam membuat kerajinan tangan. Gunakan aneka pensil, crayon, dan spidol warna-warni untuk menciptakan banyak inspirasi baru dalam berkreasi.
9.Bercerita
Kumpulkan sejumlah benda atau mainan. Lalu bersama anak, kita bisa coba mengarang cerita berdasarkan benda-benda tersebut. Ceritanya tak harus yang logis. Bebaskan anak untuk menggunakan imajinasinya.
10.Mengklasifikasikan benda-benda
Misalnya anak punya banyak koleksi mainan aneka hewan, kita bisa memintanya untuk mengklasifikasikan hewan-hewan tersebut. Misalnya, hewan yang berkaki dua, berkaki empat, mana yang herbivora dan karnivora, dan sebagainya. Kegiatan ini bisa jadi sebuah tantangan sendiri yang cukup menyenangkan  bagi anak
11.Memasak dan membuat kue bersama
Mempercantik bahan makanan yang akan dimasak. Menghias kue yang akan dipanggang. Berbagai kegiatan dalam aktivitas memasak dan membuat kue bersama bisa mengasah daya kreativitas anak. Anak pun bisa sekaligus belajar untuk tidak terlalu pilih-pilih makanan. Dia pun nantinya akan lebih semangat makan dari hasil buatannya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H