Mohon tunggu...
Harisma izza Z
Harisma izza Z Mohon Tunggu... Lainnya - Bawes

akun ini untuk menyelesaikan tugas kuliah saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Kreativitas Anak melalui Bahasa

7 Desember 2020   20:00 Diperbarui: 7 Desember 2020   20:06 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ayunan di taman bermain dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk memerangi dan mencegah obesitas pada masa kanak-kanak. Ayunan mendorong anak untuk melakukan kegiatan di luar ruangan (outdoor) yang bisa melibatkan semua otot dan membakar kalori. Gerakan menarik kembali dan mendorong maju dengan menggunakan kaki bisa membuat paha belakang dan paha depan bergerak juga. Pinggul dan lutut anak-anak juga akan berkembang lebih baik dan kuat. Ayunan merupakan permainan yang 'bebas' dan tidak terstruktur. Hal ini memberikan kesempatan kepada setiap anak yang bermain untuk menikmati dan menjadi dirinya sendiri. Berayun-ayun memberi mereka waktu dan kesempatan untuk berimajinasi dan berkreasi. Seorang anak bisa berimajinasi menjadi siapa pun atau apa pun yang mereka inginkan ketika mereka 'terbang' naik dan turun. Bermain ayunan sendiri atau dengan anak-anak lain yang sebaya, anak-anak dapat memproses apa yang telah mereka pelajari selama bermain. Manfaat bermain ayunan sangat penting untuk menguatkan otot-otot anak, namun hendaknya Anda harus memastikan keselamatan anak dengan mengecek terlebih dulu kekuatan dan keamanan dari peralatan ayunan tersebut. Usahakan selama anak-anak bermain tetap didampingi dan awasi.

7.Bermain Perosotan

Bermain perosotan dapat melatih perkembangan otot kaki anak, karena apa, karena bermain perosotan ini anak akan lebih banyak berjalan menaiki tangga sebelum si kecil ini meluncur ke bawah. Dengan demikian perosotan juga memiliki manfaat untuk pertumbuhan fisik anak. Pada saat bermain perosotan emosional anak akan berkembang dengan sendirinya. Perhatikan tingkah laku anak ketika bermain perosotan. Apakah dia menangis, marah, atau tertawa ? Saat itulah yang perlu kita perhatikan. Apabila anak menangis ketika jatuh tinggal bagaimana kita mengarahkan anak, bagaimana bersikap ketika jatuh. Itulah peranan bermain perosotan bagi perkembangan emosional anak, maka dengan demikian, ternyata bermain perosotan juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi pertumbuhan anak. Gunakan perosotan yang aman yang dapat kita pantau dan juga menggunakan alat mainan yang kokoh dan aman.

8.Membuat kerajinan tangan

Membuat karya dan menghasilkan sesuatu dari kedua tangan kita bisa jadi cara efektif meningkatkan daya kreativitas. Izinkan anak untuk berkreasi. Bimbing anak untuk bebas menggunakan imajinasinya dalam membuat kerajinan tangan. Gunakan aneka pensil, crayon, dan spidol warna-warni untuk menciptakan banyak inspirasi baru dalam berkreasi.

9.Bercerita

Kumpulkan sejumlah benda atau mainan. Lalu bersama anak, kita bisa coba mengarang cerita berdasarkan benda-benda tersebut. Ceritanya tak harus yang logis. Bebaskan anak untuk menggunakan imajinasinya.

10.Mengklasifikasikan benda-benda

Misalnya anak punya banyak koleksi mainan aneka hewan, kita bisa memintanya untuk mengklasifikasikan hewan-hewan tersebut. Misalnya, hewan yang berkaki dua, berkaki empat, mana yang herbivora dan karnivora, dan sebagainya. Kegiatan ini bisa jadi sebuah tantangan sendiri yang cukup menyenangkan  bagi anak

11.Memasak dan membuat kue bersama

Mempercantik bahan makanan yang akan dimasak. Menghias kue yang akan dipanggang. Berbagai kegiatan dalam aktivitas memasak dan membuat kue bersama bisa mengasah daya kreativitas anak. Anak pun bisa sekaligus belajar untuk tidak terlalu pilih-pilih makanan. Dia pun nantinya akan lebih semangat makan dari hasil buatannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun