Mohon tunggu...
Haris Fauzi
Haris Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jejak Kebudayaan Jawa dalam Novel Aroma Karsa Dee Lestari

24 September 2018   16:13 Diperbarui: 24 September 2018   16:30 3632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potongan potongan misteri mulai terkumpul. Desa Dwarapala merupakan desa tak kasat mata, hanya beberapa pendaki yang dapat melihat desa tempat kelahiran Jati itu, Oleh Empu Smarakandi pemimpin desa Dwarapala, Jati sedikit demi sedikit menemukan siapa dirinya, Jati bukan manusia biasa, nama asinya Randu, Randu adalah Banaspati.

Pada akhir cerita, alur dibuat mundur lagi 26 tahun yang lalu ketika tim ekspedisi pertama pencarian puspa karsa, Raras masih muda, tekatnya mencari puspa karsa sangat kuat. Meski sudah beberapa kali diperingati Raras tetap nekat. Nah disitulah mulai terungkap semuanya, 26 tahun lalu laki-laki yang sempat berbincang dengan bahasa jawa alus dengan Raras di Gunung Lawu adalah Anung, penduduk Desa Dwarapala. Raras menjajikan sebuah kebebasan pada Anung asal ia mau menunjukan Puspa Karsa pada Raras.

Tidak ada yang bisa mengantarkannya ke Puspa Karsa selain titisan Puspa Karsa sendiri yaitu anak Anung  yang bernama Malini. Malini masih bayi kala itu, dengan kekuatan Raras, ia berhasil membujuk Anung dan istrinya yg bernama Ambrik ikut ke kota, namun Anung meminta agar membawa dua bayi, satu Malini anaknya dan satu lagi untuk menjaga Malini, Banaspati bernama Randu.

Pada bagian ini, cerita begitu sangat rumit. Raras terkena panah racun di kakinya, bangun-bangun ia sudah di sebuah rumah sakit di Jakarta. Raras kehilangan jejak Anung, Ambrik dan kedua bayi itu.

Girah Rudira, ritual yang dipercayai Wong Dwarapala, yaitu membunuh titisan Sanghyang Batari Karsa  yang keluar dari Mahesa Guning, dan mengeringkan darahnya demi menyelamatkan Mahesa Guning. Kabut tebal mirip cincin kelabu sudah mengitari gunung lawu, sebelum terlambat, Anung dan Ambrik harus melakukannya, Anung menyesal membawa Ambrik sampai sini, dengan terseok-seok, Anung yang harus membunuh istrinya dengan tangannya sendiri, seorang diri di negeri Asing, ritual yang sangat mengerikan, tubuh tergantung dengan posisi terbalik, mengulirkan pisau di relung leher istrinya.

Raras Prayagung dengan segala akalnya berhasil membawa bayi perempuan Anung, Malini.  Kemudian Malini ia ganti nama menjadi Tanaya Suma, yang kemudian jadi anak angkatnya, malang, bayi Randu di bawa preman untuk dijual.

Pembaca dapat menyimpulkan sendiri apa yang telah terjdi dalam cerita  rumit ini, meski memakai alur yang sedikit maju, sedikit mundur tidak membuat pembaca merasa bingung.

Di dekat gua, Jati menemukan Suma dengan tubuhnya tergolek dan dilekati kelindan akar gemuk yang sudah menutup setengah tubuhnya . Suma telah menemukan Puspa Karsa. Jati sudah paham semuanya, sejak lahir separuh diri Suma merupakan titisan Sanghyang Batari Karsa atau Puspa Karsa. Jati tidak mau nasib Suma, si Malini akan sama dengan Ibunya, Ambrik.

Penggal demi penggal cerita mengalir. Apa yang Jati saksikan dalam benaknya mampu membawanya lari dari rasa sakit. Ia dibawa pergi ke sebuah zaman, menyksikan rangkaian peristiwa panjang tentang kisah cinta Raja Majapahit kala itu, Mahesa Guning dengan  perempuan tercantik diseluruh negeri Sanghyang Batari Karsa.

Atas kesalahan Mahesa Guning, ia harus membunuh dan mengeringkan darah istrinya, Sanghyang Batari Karsa. Sebagai bagian abadi dari Alas Kalingga, Puspa Karsa tidak bisa dimusnahkan,  Sanghyang Batari Karsa dikurung dalam bentuk tanaman. Mahesa Guning hanya ingin agar Puspa Karsa tetap memiliki mata untuk melihat dunia, segelintir darah Puspa Karsa yang ia sisakan tetap menyimpang darah Sanghyang Batari Karsa, mengandung kehendak tunggalnya untuk bebas.

Raras dan semua pihak yang telah berkongsi demi menemukan Puspa Karsa adalah untaian panjang dan berliku untuk berlabuh pada titik ketibaan jati di gua itu. Kini ia berhadapan dengan Puspa Karsa, bunga sakti yang bisa mengendalikan kehendak kini akan merenggut Suma darinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun