Mohon tunggu...
Haris Fauzi
Haris Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memotret Syiria, Negeri Para Nabi yang Berkonflik

15 September 2018   09:34 Diperbarui: 15 September 2018   18:35 2851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak2 dan perempuan sering menjadi korban perang, tak terkecuali dengan konflik yang terjadi di Syiria | Sumber ilustrasi: Reuters.

Posisi Strategis Syiria Dulu

Syria sendiri merupakan negara yang memiliki kedudukan penting di dunia Arab, hingga Patrick Seale berani menyatakan bahwa tak ada orang yang mampu mengontrol Timur Tengah tanpa pertama kali mampu mengontrol Syria terlebih dulu. 

Kedudukan penting Syria disebabkan karena dua alasan pokok, yakni posisi geografisnya yang strategis dan posisi pentingnya di dunia Arab dan Islam sebagai sebuah pusat agama, budaya, dan intelektual serta sebagai sumber ide dan gerakan politik. 

Seale menyatakan bahwa banyak prinsip-prinsip politik dan arus intelektual dunia Arab mempengaruhi perkembangan Syria terlebih dulu sebelum pengaruhnya masuk ke negara lain.

Syria dapat dianggap sebagai head and heart nasionalisme Arab sejak gerakan itu mulai muncul. Masyarakat Syria mewariskan banyak aspirasi dan formulasi pokok tentang nasionalisme.

Syria merupakan garda depan bagi ide-ide dan gerakan di dunia Arab --seperti Pan-Arabisme-- yang pengaruhnya menyebar hingga ke seluruh dunia Islam. Bahkan Syria merupakan negara Arab yang merasa paling Arab di antara negara Arab lainnya. Identitas negeri yang tak lain adalah identitas kearabannya sangat kental dan dipegang kuat. 

Dalam masa pemerintahan partai Baats, terutama di tangan Asad, Syria merupakan pemimpin bagi negara-negara Arab lainnya dalam berjuang melawan Israel dan imperialisme Barat. Syria --seperti juga Mesir, Algeria, dan PLO-- dipandang sebagai kekuatan Arab yang progresif, bukan sebagai kekuatan reaksioner yang menjadi antek bagi imperialisme Barat, seperti Yordania dan Saudi Arabia. Oleh karena itu, Seale menyatakan:

Melihat Syria seperti memeriksa sebuah contoh yang luar biasa dalam aquarium politik Timur Tengah. Banyak prinsip-prinsip dan kecenderungan politik di dunia Arab sekarang bermula di sana atau dapat dilihat di sana pada karya dengan kejernihan yang khusus, sebelum prinsip dan kecenderungan itu muncul di negara-negara Arab lainnya.

Syiria, Negeri Para Nabi

Di samping itu, rekor Syria dalam menghasilkan para nabi, ulama, dan pemikir juga tidak dapat diabaikan. Konon Nabi Zulkifli (putra nabi Ayub) yang walaupun sekarang makamnya terdapat di Kifl (Iraq) dilahirkan di Syria. Nabi Hud, Zakariya, Yahya, dan Khidr ditemukan maqamnya di Syria. 

Dua diantara tiga putra Nabi Nuh yang beriman, Syam dan Ham, makamnya juga ditemukan di Syria, tepatnya di daerah Nawa. Husein yang meninggal di Karbala, maqamnya juga ditemukan di Syria yang dikenal dengan Masyhad Husein. 

Disamping para nabi, banyak ulama-ulama di masa lalu yang asli kelahiran Syria. Kita sebut saja diantaranya Majiduddn b. Taymiyyah (1093-1154), seorang ahli fiqh dan ushl fiqh Hanbali yang lahir di Haran dan dimakamkan di tempat yang sama, Ibn Qudamah (1147-1223), seorang ahli fiqh Mazhab Hanbali yang tinggal dan dimakamkan di Damaskus, Syihbuddn b. Taymiyah (1229-1283), seorang ahli fiqh dan ushul fiqh yang lahir di Haran tapi tinggal di Aleppo.

Taqiyuddn Ibn Taymiah (l. Haran, Damaskus, 1262-1327), seorang tokoh pembaharu yang makamnya berada di tengah Kampus Universitas Damaskus, Ibn Qayyim al-Jawziyyah (l. Damaskus, 1292-1350), Ibn Habb al-Halab (l. Aleppo, 1339-1405), seorang ahli ushl fiqh Hanafiyah yang pernah tinggal di Aleppo dan Damaskus, Muhammad al-Kawkb, (l. Aleppo, 1609-1685), dan Jamal ad-Dn al-Qsim (l. Damaskus, 1866-1913), seorang ahli Tafsir, fiqh, dan ushl fiqh Syafi'i. 

Saat ini ulama-ulama Syria merupakan ulama yang paling disegani di dunia Arab. Dalam hal kualitas, jumlah, dan pengaruh, ulama-ulama Syria tak dapat diperbandingkan dengan negara-negara Arab lain. Syria memiliki tradisi lokal yang berakar sangat dalam untuk mendidik ulama, seperti halaqah di masjid. Keluarga ulama-ulama terkemuka Syria sering mengajarkan ilmunya dari generasi ke generasi. 

Kota-kota seperti Aleppo dan Damaskus juga memiliki sejumlah institusi modern --terutama Fakultas Syariah di Universitas Damaskus-- yang telah memberikan sumbangan khusus pada kualitas ulama-ulama Syria secara keseluruhan.

Damaskus memang kota tua yang sangat bersejarah. Pada tahun 661, Kota Damaskus dijadikan sebagai Ibukota kerajaan Umayyah oleh Muawiyah bin Abi Sufyan.

Muawiyah menjadi Gubernur Damaskus selama 20 tahun yang wilayah kerjanya meliputi seluruh Syria, hingga ia mendirikan dinasti Umayyah di sana. Sementara ketika dinasti Umayyah runtuh, dan Bani Abbasiyah berdiri pada tahun 750, Syria hanya dijadikan salah satu propinsi dari kerajaan Abbasiyyah yang berpusat di Bagdad.

Syria pernah dikuasai oleh dinasti Ayybiyah yang berkuasa hingga tahun 1260. Dinasti ini runtuh setelah adanya pemberontakan oleh salah satu resimen budak (mamlk) milik Dinasti Ayybiyah sendiri. Pemberontakan ini berhasil membunuh sultan terakhir Ayybiyah dan mengangkat Aybeg, salah seorang pejabat mamlk, sebagai sultan baru. 

Sejak saat itu, Syria berada di bawah kekuasaan dinasti mamlk. Dinasti inilah yang berhasil menyelamatkan Syria dari serangan Mongol dalam perang di Ayn Jalut 1260. Syria dikuasai dinasti ini hingga Turki Usmani mengambil alih tahun 1516.

Kekalahan Bani Fatimiyyah di Mesir dari Bani Ayybiyah telah menghidupkan semangat keberagamaan Sunni baik di Mesir sendiri maupun di Syria. Penghidupan semangat Sunni ini juga dilakukan oleh dinasti Mamlk di Syria. Semoga kita bisa melihat sejarah secara jernih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun