Mohon tunggu...
Haris Fauzi
Haris Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Ali Harb, Menyeimbangkan Teks dan Nalar

28 Agustus 2018   15:08 Diperbarui: 28 Agustus 2018   15:35 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan, kita akan menangkap dan memahaminya sebagai eksistensi yang berbeda penangkapannya. Atau sebagai peristiwa yang bermacam-macam pembacaan. Dan bentuk-bentuk penangkapannya. Sebuah kebenaran hanya menjadi sistem eksperimen atau proses untuk menjelaskan sesuatu. Ia merupakan pedoman prinsip, sistem aksioma, kerangka acuan untuk melihat sesuatu dan dasar pemikiran untuk meneliti.

Pluralitas

"Saya tidak sepakat terhadap pendapat yang menyatakan islam itu satu", kata Ali Harb. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Ali Harb sangat menghargai pluralisme. Bahkan, ia mengatakan apa yang sesuai dengan islam akan sesuai pula bagi agama lain, baik agama lama maupun baru, agama langit atau agama bumi.

Orang yang mengakui keberadaan hakikat ini atau yang berpendapat bahwa islam berperan dalam pembentukan keberagamaan dan pluralitas serta situasi yang mendukung terciptanya kreativitas dan temuan baru, dapat saja berdialog dengan umat islam dan seluruh manusia.

Seseorang yang mengakui akan perbedaan dan memahami suatu yang berbeda dengan dirinya akan mampu menerima keberadaan orang lain dan akan membangun prinsip dasar untuk saling memahami dan menciptakan konsep bersama-sama dengan saling memberi dan menerima satu sama lain.

Jika hal demikian tidak dapat dilakukan maka yang terjadi adalah kehancuran dan pertikaian karena masing-masing agama menganggap dirinya paling benar dan agama lain adalah salah dan harus diberantas dari kesalahan tersebut. seperti pembakaran gereja atau pengrusakan masjid yang pernah terjadi disekitar kita merupakan salah satu contoh ihwal tersebut.

Oleh karena itu, gagasan Ali Harb mengenai pluralitas sangat penting untuk kita kaji dan kita amati. Sehingga kita dapat dengan benar memahami suatu esensi kebenaran. Bukan kebenaran yang hanya bersifat formalistik.

Sebagaimana dikatakan Ali Harb, pengakuan perbedaan diri kita dengan orang lain adalah cara untuk menumbuhkan rasa saling pengertian. Sebaliknya, ketika tidak ada pengakuan akan adanya perbedaan itu maka berarti tidak akan ada kemungkinan untuk berdialog dan saling mengerti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun