Achong mengacungkan jempol ke arah Maskawin dengan kepala masih di dalem ember.
"Santai, Boi!" Maskawin melipat lengan di dada dengan penuh rasa bangga. Kami mangap berjamaah.
Itu baru satu cerita tentang keajaiban yang dilakukan Rintang dan Maskawin di kelas ini. Masih ada cerita lain yang gak kalah ajaib.
Waktu itu, Bu Musdalifah koar-koar di depan kelas, "Anak-anak, sekarang kita masuk ke pelajaran menggambar ya. Tugas kalian adalah menggambar benda mati atau makhluk hidup yang ada di kelas ini. Apa saja. Sekreatif mungkin. Waktu kalian cuma 30 menit. Dimulai dari sekarang."
Setiap anak kelabakan di mejanya masing-masing. Kecuali Maskawin. Dia terlihat-lihat santai-santai aja kayak PNS. Di saat anak lain sibuk menyiapkan alat tulis dan pensil warna, Maskawin malah menutup kedua matanya pake kain.
Gue menggambar wajah Bu Musdalifah. Ya, gue menggambar beliau biar beliau kegeeran, lalu gue dapet nilai tinggi. Sementara itu, Rintang menggambar sistem pencernaan manusia. Sangat ilmiah sekali. Rintang emang jenius. Terlihat di buku gambarnya penuh dengan gambar usus.
Di saat kami sedang sibuk mencorat-coret buku gambar, Maskawin tiba-tiba menggeram seperti harimau. Kami semua kaget.
"Bu Mus, Maskawin kesurupan!" Cukai melapor.
"Tenang, anak-anak. Duduk kembali di tempat kalian." Bu Mus menenangkan.
Terlihat Maskawin menggerakkan tangannya dengan luwes di atas buku gambar. Sembari menggeram aneh, dia menggambar dengan mata tertutup.
Kami semua penasaran dengan apa yang dia gambar. Ketika melihat buku gambar Maskawin, kami semua terperangah.