Mohon tunggu...
Haris Firmansyah
Haris Firmansyah Mohon Tunggu... -

Penulis Date Note, Nyengir Ketupat, Cireng Forever dan All Abot Teen Idols

Selanjutnya

Tutup

Humor

Laskar Kemangi Sekuel 200: Edan, sob!

18 Januari 2014   20:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:42 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Di SD Harapan Mertua, gue ketemu sama temen-temen sekelas yang unik dan aneh. Ada Bodrek yang badannya gede kayak Hercules kebanyakan minum L-Men campur Prenagen. Ada Tampani, si anak mami yang tampan seperti bintang film horor Thailand. Ada Syahdu, si anak penjual pecel lele yang tinggi badannya selutut Daus Mini. Ada Cukai sang ketua murid yang matanya rada jereng. Ada Achong yang gedenya bercita-cita jadi wakil gubernur. Ada Sahaya, satu-satunya kaum hawa di kelas ini, tapi sama sekali tidak membangkitkan hawa nafsu. Terakhir, si Marun, jejangkep doang.

Dan di antara sepuluh murid yang diajar Bu Musdalifah, hanya dua orang yang menonjol. Baik menonjol dari segi akademik, maupun menonjol dari segi jidat dan dengkul. Mereka adalah Rintang dan Maskawin. Rintang adalah anak yang jenius di bidang sains. Sementara Maskawin jenius dalam dimensi kecerdasan berbeda, yaitu seni.

Setiap hari, kami disuguhi adu bakat dan kecerdasan antara Rintang dan Maskawin.

Misalnya, ketika Achong mengeluh masuk angin karena kebanyakan tidur di ubin. Rintang datang menolong dengan alat ciptaannya, yaitu robot pengerok punggung. Robot itu berbentuk seperti termos yang punya dua tangan. Tangan yang satu bisa menyemprotkan minyak telon. Tangan satunya lagi bisa mengeluarkan koin buat kerokan.

"Ayo, duduk di sini, Chong," pinta Rintang sembari menyalakan tombol on pada robotnya.

Achong nurut, lalu duduk dan membuka bajunya. Lalu punggung Achong dikerokin sama robotnya Rintang. Sekali kerok, punggung Achong langsung belang-belang merah. Achong pun sendawa dengan nikmat.

"Nah, anginnya sekarang udah keluar," kata Rintang bangga.

Semua orang tepuk tangan.

"Tapi, gue masih mual, Tang. Pengen muntah, tapi susah. Seneb," keluh Achong.

Rintang garuk-garuk kepala. "Waduh, gimana ya? Robot gue cuma bisa ngerokin punggung doang. Belum bisa ngurut leher orang sampai muntah."

"Alah, kecil," ucap Maskawin. "Gue bisa bikin Achong sembuh masuk anginnya tanpa sentuhan. Inget, tanpa sentuhan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun