Mohon tunggu...
Muhammad Haris Al Fadli
Muhammad Haris Al Fadli Mohon Tunggu... Editor - salam Literasi

S1 UIN Sumatra utara Fakultas Dakwah dan komunikasi Manajemen Dakwah S2 PTIQ Jakarta Manajemen Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dukungan Teknologi Dalam Pengembangan Kurikulum

7 Januari 2025   22:00 Diperbarui: 7 Januari 2025   21:53 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prinsip Fleksibelitas (keluwesan) , Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan kemampuan setempat, jadi tidak statis atau kaku.

Prinsip Berkesinambungan, Kurikulum disusun berkesinambungan, artinya bagian-bagian, aspek-aspek, materi dan bahan kajian disusun secara berurutan.

Prinsip Keseimbangan, Penyusunan kurikulum supaya memperhatikan keseimbangan secara porposional dan fungsional antara berbagai program, sub-program, antara semua mata Pelajaran dan antara aspek-aspek perilaku yang diinginkan.

Prinsip Keterpaduan, Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip keterpaduan. Pelaksanaan terpadu degan melibatkan semua pihak, baik dilingkungan sekolah maupun pada Tingkat interektoral.

Prinsip Mutu Pendidikan, Mutu berarti pelaksanaan pembelajaran yang bermutu, sedangkan mutu Pendidikan berorientasi pada hasil Pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang bermutu ditentukan oleh derajat mutu guru, kegiatan belajar mengajar, peralatan/media yang bermutu.

Dalam era digital yang terus berkembang, penggunaan teknologi telah menjadi bagian integral dari Sebagian besar aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan.  Penyelenggaraan pembelajaran yangefektif dan inovatif kini semakin tergantung pada integrasi teknologi dalam proses belajar-mengajar. Dalam narasi ini, kita akan menjelajahi secara mendalam bagaimana penggunaan teknologi dapat menjadi katalisator dalam menunjang pembelajaran, merubah paradigma tradisional, dan memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih dinamis (Suryadharma, Asthiti, Putro, Rukmana, & Mesra, 2023). Pertama-tama, penggunaan teknologi dalam pembelajaran membuka pintu untuk akses informasi yang lebih cepat dan luas. Internet memberikan kemampuan untuk mengakses sumber daya pembelajaran secara real-time dari berbagai belahan dunia (Ulimaz, 2015). Guru dan siswa tidak lagi terbatas pada buku teks atau materi yang terbatas di perpustakaan sekolah (Putro, Mokodenseho, & Aziz, 2023).

Dengan bantuan teknologi, mereka dapat menjelajahi sumber daya digital, materi pembelajaran interaktif, dan video pembelajaran yang mendukung pemahaman konsep secara lebih mendalam (Anggraini, Sulistiana, Agustina, & Ulimaz, 2020). Selain itu, teknologi memungkinkan adanya pembelajaran jarak jauh atau e-learning. Siswa dan guru dapat terhubung tanpa harus berada di ruang kelas fisik (Palupiningtyas, Putri, & Rahayu, 2023). Hal ini membuka peluang bagi mereka yang berada di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan fisik untuk tetap mengakses pendidikan berkualitas. Platform pembelajaran daring, video konferensi, dan aplikasi pembelajaran interaktif menjadi sarana yang memperkaya pengalaman belajar di luar batas wilayah fisik sekolah (Putro, 2023). Teknologi juga dapat merubah gaya pembelajaran tradisional menjadi pengalaman yang lebih interaktif dan menarik (Ichsan, Subroto, Dewi, Ulimaz, & Arief, 2023). Penggunaan perangkat lunak edukatif, aplikasi pembelajaran berbasis game, dan simulasi virtual dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan efektif (Putro, 2022).

Guru dapat memanfaatkan teknologi untuk menciptakan konten pembelajaran yang dinamis, mempersonalisasi pengalaman belajar sesuai kebutuhan masing-masing siswa, serta memberikan umpan balik secara instan (Dacholfany, Fujiono, Safar, Hanayanti, & Ulimaz, 2022). Selain itu, penggunaan teknologi juga mempersiapkan siswa untuk menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin digital (Palupiningtyas &   Pahrijal, 2023). Keterampilan teknologi seperti pemahaman tentang penggunaan perangkat lunak produktivitas, literasi digital, dan pemrograman menjadi semakin penting. Dengan memasukkan teknologi dalam kurikulum, sekolah memberikan bekal kepada siswa untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan menjadi lebih siap menghadapi tantangan masa depan (Sono, Sudarmanto, Palupiningtyas, & Sugianto, 2023).

Namun, penggunaan teknologi dalam pembelajaran juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti ketidaksetaraan akses teknologi di kalangan siswa dan guru, serta kekhawatiran akan keamanan data (Ulimaz & Agustina, 2020). Oleh karena  itu, pengintegrasian teknologi dalam pendidikan perlu dilakukan dengan perencanaan yang matang, pelatihan bagi guru, dan kebijakan yang mendukung (Sutapa,  Palupiningtyas, & Munizu, 2023). Dalam keseluruhan, penggunaan teknologi dalam pembelajaran memberikan dampak yang signifikan terhadap cara kita mengakses, menyajikan, dan mengolah informasi. Ini bukan hanya sekadar alat bantu, tetapi suatu transformasi dalam dunia pendidikan yang memungkinkan lebih banyak orang untuk belajar, berkolaborasi, dan berinovasi secara lebih efektif (Palupiningtyas & Aprilliyani, 2023). Teknologi menjadi pendukung utama dalam menciptakan pembelajaran yang inklusif, inovatif, dan relevan dengan tuntutan zaman.

7. Teknologi Terhadap Pembelajaran dan Pencapaian   

Tujuan Kurikulum, Baik dari Perspektif Pengajar Maupun Peserta Didik Penggunaan sumber daya teknologi dalam konteks pembelajaran memiliki dampak besar pada pencapaian tujuan kurikulum, memperkaya pengalaman baik dari perspektif pengajar maupun peserta didik.[9] Dari perspektif pengajar, integrasi teknologi memungkinkan pengajaran yang lebih interaktif dan dinamis. Penggunaan platform manajemen pembelajaran (LMS) mempermudah penyajian materi, penilaian, dan interaksi dengan siswa. Pengajar dapat dengan mudah mengunggah sumber daya, memberikan tugas, dan memberikan umpan balik secara online. Perangkat lunak pendukung, seperti aplikasi simulasi dan permainan edukatif, membuka peluang untuk mendekati pembelajaran dengan cara yang menarik dan memotivasi. Pelatihan pendidik menjadi faktor kunci dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya teknologi. Banyak pendidik mungkin belum sepenuhnya familiar atau percaya diri dalam menerapkan teknologi dalam pembelajaran. Pelatihan yang memadai dan berkelanjutan perlu diselenggarakan untuk membangun keterampilan dan pemahaman mereka terhadap penggunaan teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun