Bagi saya, ada sedikit kebenaran dalam ungkapan ini. Jika, proses hubungan bisa mengubah keputusan pasangan kita untuk berbalik mengikuti kepercayaan yang kita anut, maka Allah tidak melarang perkawinan silang.Â
Faktanya Salomo seorang raja yang berhikmat berbalik menyembah allah lain, allah isteri-isterinya. Alkitab menarasikannya demikian,
1 Raja-raja 11:1-6 (TB) Â Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,
padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. Â
Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon,
dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.
Empat, hubungan yang toxic adalah membangun komitmen hubungan dengan pasangan yang "tidak se-frekwensi."Â
Maksudnya, hubungan yang tidak se-frekwensi bisa berlaku bagi pasangan Kristen dan yang non Kristen.Â
Apa maksudnya? Terkait dengan membangun hubungan dengan pasangan yang non Kristen sudah diuraikan pada bagian ketiga pembahasan diatas.Â
Nah, sekarang bagaimana dengan pasangan yang seiman? Alkitab menggunakan istilah "anak-anak Allah dan anak-anak manusia."Â
Apa maksudnya? Kalau mencermati kejadian 6:2, maksud anak-anak Allah disitu lebih merujuk ke keturunan Henokh yang takut Tuhan.Â
Sementara anak-anak manusia merujuk ke keturunan kain yang tidak takut Tuhan. Dalam Roma 8:14 dijelaskan "orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah."Â