Melukis indah nasib pada tataran rasa..
Memberi warna aneh pada titik jiwa..
Mengubah arah dan tujuan..
Seakan menjadi kebiasaan..
Garis..
Garis Takdir yang tak lepas dari jangkauan sang pelukis...
Garis Takdir yang seakan tertawa pada lemahnya diri..
Mengejek dan mencekam batin terlalu biasa dilalui..
Mencari korban tuk dijadikan teman setia..
Beribu kekuatan di arahkan..namun tak berdaya dibawah garis takdir..
Rasa-rasa mendulang dengki dan angkara..sudah lumrah di cipta..
Alasannya karena garis takdir..
Tak bertanyakah jiwa untuk apa semua ini..
Jika takdir yang harus disalahkan..mungkin kejenuhan yang berulang akan melambai dan berkata...
Hei, Kau! Pergilah, kau tak berdaya dibawah kuasa sang pemilik..
Tuk apa kau ada, jika tak memahami makna  tersirat!Â
Sudahlah, berhenti bergumam..
Temukan sejuta cahaya yang akan memberimu jalan...
Pada garis takdir yang sudah disiapkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI