Alasannya karena garis takdir..
Tak bertanyakah jiwa untuk apa semua ini..
Jika takdir yang harus disalahkan..mungkin kejenuhan yang berulang akan melambai dan berkata...
Hei, Kau! Pergilah, kau tak berdaya dibawah kuasa sang pemilik..
Tuk apa kau ada, jika tak memahami makna  tersirat!Â
Sudahlah, berhenti bergumam..
Temukan sejuta cahaya yang akan memberimu jalan...
Pada garis takdir yang sudah disiapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H