Mohon tunggu...
Muhammad Harir
Muhammad Harir Mohon Tunggu... -

Saya dulu udah pernah menjadi kompasianer sejak 2011, tapi kok pas mau login lupa paswordnya ya, tanpa pikir panjang saya memutuskan untuk buat akun lagi deh. \r\n\r\nHarirsilk hanyalah sebuah nama keren-kerenan (nama samaran) yang hanya saya pakai di dunia maya (internet), sedangkan nama asli yang sesuai dengan akta kelahiran saya itu bernama MOH HARIR, tetapi kebanyakan orang kalau menulis nama saya adalah MUHAMMAD HARIR dan biasa dipanggil HARIR.\r\n\r\nLahir di kampung daerah Pati, besar di Pati separunya lagi setelah lulus Aliyah (SMA) langsung merantau ke Semarang sambil menjalani Kuliah Gratisan (beasiswa orang kurang mampu), alhamdulillah setelah lulus kuliah gratisan bisa melanjutkan kuliah lagi S1 dan S2 dibeberapa Perguruan Tinggi Swasta terkemuka.\r\n\r\nSaat ini umur 25 tahun, pastinya asli jawa berkulit sawo matang dan gak jelek-jelek amat, anak orang kampung bapak lulusan SD emak Lulusan Aliyah (SMA), beda dengan Makde saya walaupun lulusan SD tapi anaknya bisa jadi menteri PDT (mas Marwan Jafar) pada kabinet kerja Jokwi.\r\n\r\nHobi apa aja bisa, tapi dalam hal kekhususan bisa buatin desain grafis, mainin raket (bulu tangkis), mainin vespa dan pernah juga mainin hati perempuan. Sebenarnya wisata kuliner juga menjadi hobi kalau pas disaat lagi punya uang banyak. Udah, Sementara itu aja sih ;)\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gedung UNISSULA Kian Menjulang, Toilet UKM Terabaikan

29 Maret 2015   17:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:50 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran gedung baru di kampus memang sudah sepatutnya disyukuri oleh segenap civitas akademik Unissula. Akan tetapi, apakah mereka (para mahasiswa penyandang gelar aktivis intra kampus “SEMA PT, BEM P & UKM”) ikut mengucapkan rasa syukur atas adanya gedung baru tersebut???

Kemungkinan besar pertanyaan saya diatas, akan dijawab oleh mereka (para penyandang gelar aktivis intra kampus) dengan suara yang sangat lantang “TIDAK”, why?? Karena semenjak pihak kampus unissula melaksanakan pembangunan gedung baru 10 lantai itu, mereka seolah-olah merasakan kalau dirinya sedang diabaikan dan didholimi oleh pihak kampus. Para aktivis kampus yang hampir tiap harinya tersentral di Gedung UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) kini rupanya mereka mulai mengeluhkan sikap birokrasi kampus yang kini sudah tidak lagi menjunjung tinggi nilai-nilai demokratisasi kampus.

Hal itu bisa dilihat dari sikap birokrasi kampus yang tidak pernah merespon beberapa Usulan-usulan mereka terkait dengan perbaikan beberapa fasilitas gedung UKM yang kini sudah mulai rusak bahkan ada yang tak bisa digunakan sepertihalnya atap bocor, jubin lantai pada lepas dan ditambah lagi soal si INA dan TOTO (nama kloset) UKM yang kini lagi ngambek (rusak). Disitulah kadang para penghuni UKM harus merasakan kesuksesan tertunda gara-gara harus NGEMPET BOKER (nahan BAB) sembari mencari toilet diluar gedung UKM.

Hijrah Ke Masjid Kampus

Semenjak si INA dan TOTO ngambek dan tidak bisa difungsikan sebagaimana mestinya, maka para penghuni UKM disaat mau boker haruslah hijrah terlebih dahulu ketempat lain yang toiletnya tidak bermasalah. Sedangkan tempat yang memungkinkan untuk melakukan BAB yaitu di Masjid kampus yang Jaraknya kurang lebih 200 meteran dari gedung UKM. Walaupun di Fakultas-fakultas dan kantin kampus ada toiletnya, mereka tetap saja memilih untuk hijrah ke masjid kampus. Nah, beberapa alasan dari mereka kenapa tetap saja memilih untuk hijrah ke Masjid kampus, pertama; karena toilet di kantin kampus sebenarnya keadaanya nyaris seperti di UKM (lagi ngambek juga). Kedua; toilet di tiap-tiap fakultas pun makainya harus siang hari disaat kuliah sedang aktif, karena kalau malam hari fakultasnya sudah ditutup.

Huft, Sungguh ironis sekali kampus saya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun