Kehadiran gedung baru di kampus memang sudah sepatutnya disyukuri oleh segenap civitas akademik Unissula. Akan tetapi, apakah mereka (para mahasiswa penyandang gelar aktivis intra kampus “SEMA PT, BEM P & UKM”) ikut mengucapkan rasa syukur atas adanya gedung baru tersebut???
Kemungkinan besar pertanyaan saya diatas, akan dijawab oleh mereka (para penyandang gelar aktivis intra kampus) dengan suara yang sangat lantang “TIDAK”, why?? Karena semenjak pihak kampus unissula melaksanakan pembangunan gedung baru 10 lantai itu, mereka seolah-olah merasakan kalau dirinya sedang diabaikan dan didholimi oleh pihak kampus. Para aktivis kampus yang hampir tiap harinya tersentral di Gedung UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) kini rupanya mereka mulai mengeluhkan sikap birokrasi kampus yang kini sudah tidak lagi menjunjung tinggi nilai-nilai demokratisasi kampus.
Hal itu bisa dilihat dari sikap birokrasi kampus yang tidak pernah merespon beberapa Usulan-usulan mereka terkait dengan perbaikan beberapa fasilitas gedung UKM yang kini sudah mulai rusak bahkan ada yang tak bisa digunakan sepertihalnya atap bocor, jubin lantai pada lepas dan ditambah lagi soal si INA dan TOTO (nama kloset) UKM yang kini lagi ngambek (rusak). Disitulah kadang para penghuni UKM harus merasakan kesuksesan tertunda gara-gara harus NGEMPET BOKER (nahan BAB) sembari mencari toilet diluar gedung UKM.
Hijrah Ke Masjid Kampus
Semenjak si INA dan TOTO ngambek dan tidak bisa difungsikan sebagaimana mestinya, maka para penghuni UKM disaat mau boker haruslah hijrah terlebih dahulu ketempat lain yang toiletnya tidak bermasalah. Sedangkan tempat yang memungkinkan untuk melakukan BAB yaitu di Masjid kampus yang Jaraknya kurang lebih 200 meteran dari gedung UKM. Walaupun di Fakultas-fakultas dan kantin kampus ada toiletnya, mereka tetap saja memilih untuk hijrah ke masjid kampus. Nah, beberapa alasan dari mereka kenapa tetap saja memilih untuk hijrah ke Masjid kampus, pertama; karena toilet di kantin kampus sebenarnya keadaanya nyaris seperti di UKM (lagi ngambek juga). Kedua; toilet di tiap-tiap fakultas pun makainya harus siang hari disaat kuliah sedang aktif, karena kalau malam hari fakultasnya sudah ditutup.
Huft, Sungguh ironis sekali kampus saya ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H