Mohon tunggu...
Hari Prasetya
Hari Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Knowledge Seeker

Mengais ilmu dan berbagi perenungan seputar perbankan, keuangan, dan kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Eureka, Menemukan Bakat Menulis

27 September 2021   14:14 Diperbarui: 6 Oktober 2021   10:53 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis tidak ingat sejak kapan mulai suka menulis, justru yang paling teringat sejak kecil punya kebiasaan dan kegemaran membaca. Pada waktu masih SD, ketika setiap murid dibatasi hanya boleh meminjam 2 buku bacaan dari perpustakaan, penulis sering mendekati beberapa teman yang tidak hobi membaca untuk meminta menggunakan jatah meminjam bukunya. Sehingga di akhir pekan, penulis sering pulang membawa hingga 10 buku bacaan.

Ketika SMP dan SMA kebiasaan membaca buku tersebut masih tetap berlanjut, tetapi tidak ada jejak tulisan yang monumental dan dapat diingat pada saat sekolah menengah tersebut. Memasuki masa kuliah di Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Brawijaya, kebiasaan dan ketrampilan menulis juga belum ada bukti nyatanya. Pada akhir masa kuliah, sebagai salah satu prasyarat untuk lulus dan mendapatkan gelar sarjana, setiap mahasiswa diwajibkan untuk menulis skripsi.

Pada waktu itu, skripsi mahasiswa jurusan akuntansi lazimnya membahas tentang profitabilitas, sistem informasi akuntansi, perpajakan, audit, atau sistem pengendalian internal. Terdorong keingin-tahuan mempelajari operasional bank syariah yang didirikan pertama kali pada tahun 1992, penulis mengajukan proposal skripsi yang berjudul: “Pembiayaan Mudharabah sebagai Alternatif Kredit Investasi Konvensional, Suatu Studi Kasus di Bank Muamalat Indonesia” dan disetujui. 

Langkah selanjutnya, menemukan dosen yang berkenan menjadi pembimbing dengan kondisi perkembangan perbankan syariah yang masih relatif baru dan penulis mengambil jurusan akuntansi, bukan jurusan ekonomi syariah. Pada akhirnya dipertemukan dengan Bapak Jusuf Wibisana sebagai dosen pembimbing, seorang yang memiliki ilmu dan wawasan yang luas. Beliau saat ini masih menjadi dosen di Universitas Brawijaya, selain menjadi partner di PricewaterhouseCoopers (PwC) dan Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Syariah.

Mengingat skripsi tersebut menggunakan pendekatan studi kasus di Bank Muamalat Indonesia (BMI), penulis harus berangkat ke Jakarta untuk mengumpulkan data, dokumen, dan referensi. Dengan naik kereta api Matarmaja, berangkatlah dari Malang menuju Jakarta dan numpang nginap di rumah teman. Di kantor BMI penulis ditemui dan dibantu mendapatkan data, dokumen, dan referensi oleh dua pegawai, seorang lelaki dan seorang perempuan.

Awal Maret 1996, penulis mulai bekerja sebagai pegawai negeri sipil pada Direktorat Asuransi, Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan, Departemen Keuangan, sebagai analis keuangan perusahaan perasuransian. Setelah tiga tahun bekerja, penulis lolos seleksi mendapatkan beasiswa program master ke luar negeri. Pada summer 2000, penulis berangkat untuk mengikuti pre-MBA program di The Economic Institute di Boulder, negara bagian Colorado, Amerika Serikat.

Selanjutnya, penulis mengambil program Master of Business Administration dengan konsentrasi pada asuransi di Hartford University, yang berlokasi di kota Hartford ibukota negara bagian Connecticut. Kota Hartford waktu itu menyandang sebutan sebagai the capital of insurance karena banyak perusahaan asuransi besar berkantor pusat atau memiliki kantor cabang yang besar di situ.

pose berlatar belakang Mark Twain House: dok. pribadi
pose berlatar belakang Mark Twain House: dok. pribadi

Selama di Hartford, penulis tinggal di sebuah apartemen yang terletak di pertigaan Woodland Street dan Farmington Avenue yang memiliki view langsung ke Mark Twain House & Museum. Sebagaimana dimaklumi Mark Twain adalah seorang novelis, penulis, dan pengajar yang hidup pada kurun 1835-1910. Beberapa karyanya yang terkenal, diantaranya: The Adventures of Huckleberry Finn, The Adventures of Tom Sawyer, The Prince and the Pauper, dan A Connecticut Yankee in King Arthur's Court. Setiap kali melintasi Mark Twain House & Museum, terbersit inspirasi dan keinginan menjadi penulis yang pahala ilmunya terus mengalir serta dikenang jauh melebihi masa hidupnya.

Suatu hari ketika sedang merapikan buku dan dokumen, penulis sempat membuka kembali skripsi dan membaca halaman demi halaman dokumen tersebut. Penulis terkesima dengan gaya dan tutur bahasa dalam skripsi tersebut, seakan tidak percaya dan bahkan terpikir benarkah ini hasil tulisan sendiri. Eureka, dari situ penulis mulai menyadari sejatinya memiliki bakat yang terpendam.

Ketika melonggok kata pengantar, penulis terpaku membaca nama pegawai BMI yang membantu menyediakan data untuk skripsi tersebut. Di situ tertulis ucapan terima kasih kepada Direksi dan staf BMI, terutama Bapak Adiwarman dan Mbak Nunuk. Nama yang disebut terakhir penulis ingat adalah kakak angkatan dari Fakultas Ilmu Administrasi di Universitas Brawijaya, sedangkan yang disebut pertama seperti nama ahli ekonomi syariah tersohor yang baru-baru ini diangkat menjadi Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia. Untuk meyakinkannya penulis googling di internet dan terkonfirmasi bahwa beliau memang pernah bekerja di bagian litbang BMI di sekitaran tahun penulisan skripsi tersebut.

Skripsi: dok. pribadi
Skripsi: dok. pribadi

Pada saat kembali ke lingkungan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan pada tahun 2002, di kantor sedang giat dan sibuk persiapan pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan penulis ikut dilibatkan. Penulis membantu mencari referensi atau rujukan desain sistem penjaminan simpanan yang akan diterapkan, yang kemudian dituangkan dalam naskah akademis dan rancangan UU LPS.

Pada 27 Pebruari 2004, BPPN diakhiri tugasnya dan dibubarkan sedangkan UU LPS masih belum ditetapkan, sehingga Menteri Keuangan membentuk Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3), dan penulis mendapat penugasan ke unit tersebut. Pada saat LPS didirikan pada 22 September 2005, penulis mendapat penugasan lanjutan ke LPS.

Untuk mengingat dan mendokumentasikan pembahasan selama persiapan pendirian LPS, penulis secara periodik membuat tulisan yang disebarkan ke mailing list internal LPS.

Kepala Eksekutif LPS yang pertama dijabat oleh Bapak Krisna Wijaya, seorang bankir yang juga penulis handal. Penulis banyak belajar dan menganggap beliau sebagai mentor dalam menulis. Penulis dikenalkan dengan editor harian Bisnis Indonesia dan Majalah Stabilitas sehingga tulisan penulis beberapa kali dimuat di media tersebut.

Pada salah satu tulisan yang dimuat media, ada pimpinan LPS yang tidak sependapat dengan sudut pandang penulis. Beruntungnya Bapak Krisna Wijaya menyampaikan bahwa tulisan tersebut sudah melalui review beliau, sehingga silang pendapat tidak berlanjut. Berdasar hal tersebut, ada satu kaidah penting yang selalu penulis pegang, yakni sudut pandang dan timing. Atas suatu obyek, topik, atau fakta yang sama, setiap penulis bisa menuangkannya dengan cara, gaya, dan sudut pandang yang berbeda. Jikalaupun memiliki sudut pandang yang sama, setiap orang bisa saja menganggap suatu isu atau topik tertentu perlu disyi’arkan sekarang atau nanti-nanti saja.

Baca juga: Penjaminan Rp100 Juta, Apa Yang Dapat Dilakukan?

Menjelang usia LPS yang ke-11, penulis mengumpulkan berbagai tulisan yang pernah dibuat untuk dijadikan buku. Dalam rangka persiapan penerbitan buku tersebut, penulis meminta kepada Bapak Firdaus Djaelani memberikan kata sambutan. Beliau merupakan atasan penulis sejak awal karir di Departemen Keuangan sampai di LPS, yang saat itu menjadi Kepala Eksekutif Pengawas IKNB - OJK. Penulis juga meminta pemberian kata sambutan dari Bapak Halim Alamsyah, sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS, yang sekaligus seorang peneliti dan pakar regulasi industi keuangan. Pada bulan September 2016, buku berjudul “Mengupas Peran (Penting) LPS Dalam Sistem Perbankan” terbit dan menjadi legacy bagi penulis.

Baca juga: Mengupas Peran Penting LPS dalam Sistem Perbankan

Menjelang akhir 2018 penulis undur diri dari LPS dan beralih kerja ke bidang yang terkait penunaian rukun Islam kelima dan kemaslahatan umat. Beberapa tulisan telah terselesaikan. Di masa mendatang kiranya kumpulan tulisan tersebut dapat diterbitkan menjadi buku, tentu dengan tetap memperhatikan kaidah sudut pandang dan timing. Wallahu A'lam Bish Shawab. *****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun