Internet menjadi salah satu teknologi maju zaman sekarang yang digunakan oleh kebanyakan masyarakat untuk mempermudah aktivitas sehari-harinya.Â
Menurut (Iskandar, 2009) dalam buku Panduan Lengkap Internet, Internet atau interconnected network adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung ke beberapa jalur utama yang disebut internet backbone.Â
Oleh karena itu, internet juga menjadi salah satu alat yang dijadikan sebagai kebutuhan primer dan tidak sedikit orang yang sudah bergantung pada internet.ideologi-ideologi baru karena adanya penyikapannya tersebut.Â
Keadaan pandemi Covid-19 internet memaksa tiap-tiap manusia untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin untuk menunjang segala jenis aspeknya, seperti ekonomi, pendidikan, politik, dan masih banyak lagi. Karena pemaksaan orang-orang untuk menggunakan internet ini, tercipta jugaDominan kontra lebih bermunculan daripada kontra karena kejadian ini menyebabkan menyentuh banyak rakyat dengan perekonomian yang dibawah rata-rata. Oleh karena itu ideologi baru bermunculan.
Ideologi-ideologi tersebut juga berdampak pada budaya yang hadir di Indonesia. Karena hal tersebut banyak budaya baru dan budaya yang menyesuaikan dengan ideologi tersebut.Â
Secara nasionalis, kejadian ini dapat berdampak buruk terhadap budaya Indonesia pada kedepannya karena dapat menghapus budaya-budaya lama, terlebih budaya yang sudah lumayan terlupakan akan memiliki potensi tinggi untuk hilang.Â
Seharusnya, dari awal pandemi, pemerintah sudah melakukan tindakan preventif untuk menghindari budaya-budaya kental dan sudah dahulu kala agar tidak hilang.
Internet pada saat ini dominan digunakan oleh orang-orang dengan usia muda. Pendominasian kelas pada umur ini dapat kita lihat dari data dari detik.com yang memaparkan bahwa usia 15-19 tahun paling tianggi mencapai 91%.Â
Data tersebut menjadi bukti bahwa internet terlebih sosial media didominasi oleh pengguna internet. Data tersebut juga menjadi bukti bahwa, internet sekarang dipegang atau bahkan dikontrol oleh orang-orang dengan usia 15-19 tahun Karena itu, banyak ideologi muncul dari orang-orang dengan usia yang sama atau dari banyaknya dewasa yang tergolong jarang menggunakan internet.
Ideologi tersebut disikapi dengan baik dan buruk. Banyak pihak-pihak ataupun tokoh-tokoh terkenal yang memaparkan bukti-bukti dan memberikan harapan yang besar terhadap anak muda yang peka akan Internet untuk kebaikan Bangsa Indonesia di kedepannya. Ketika kita melihat realitasnya, anak muda memang sudah mengkontrol segala jenis aspeknya.Â
Seperti contoh, naiknya pengguna atau pembeli saham perusahaan-perusahaan (Investor) karena diiming-imingi kekayaan yang instan. Karena kejadian ini, anak muda secara tidak langsung dapat membangun perekonomian dalam bidang saham baik di dalam perusahaan itu sendiri ataupun di Indonesia.
Namun tidak sedikit juga orang-orang berfikiran bahwa ideologi tentang warga millenial yang mendominasi pengguna internet berdampak buruk. Hal ini dapat kita kaitkan dengan realitas masyarakat informasi pada zaman sekarang.
 Salah satu kekurangan adanya masyarakat informasi adalah kurangnya penyaringan dalam pengolahan informasi yang didapat. Karena kurangnya penyaringan ini, banyak anak muda yang salah kaprah ketika menerima informasi dan semakin menyebarluaskan dengan konteks-konteks tertentu.
Kesimpulannya, Ideologi ini pada akhirnya tetap menimbulkan pro dan kontra seperti ideologi-ideologi lainnya. Ideologi ini juga tentunya berdampak pada budaya karena anak muda zaman sekarang dapat melupakan budaya asli Indonesia ataupun membangun rasa yang lebih nasionalis karena mencintai, membudayakan, dan terus meneruskan budaya Indonesia agar terus hadir, atau lebih baiknya lagi dapat meluas di luar Indonesia. ÂBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H