Indonesia harus terus meningkatkan pertahanan dan keamanannya untuk menghadapi ancaman konflik di Laut China Selatan. Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan anggaran militer dan kerja sama regional dengan negara-negara tetangga dan mitra internasional. Untuk memastikan penegakan hukum internasional, diplomasi juga harus tetap menjadi alat penting dalam penyelesaian konflik. Dalam hal ini, sangat penting bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam forum regional seperti ASEAN. Indonesia harus terus mendorong negara-negara ASEAN lainnya untuk mendorong China untuk mematuhi UNCLOS dan menghormati kedaulatan negara-negara di wilayah tersebut. Untuk mengimbangi pengaruh China di wilayah tersebut, penting untuk bekerja sama dengan mitra strategis seperti Amerika Serikat, Australia, dan Jepang.
Secara keseluruhan, mengatasi ancaman kedaulatan Indonesia dari konflik di Laut China Selatan membutuhkan pendekatan yang berkelanjutan, holistik, dan menyeluruh. Untuk mengatasi masalah ini, Indonesia harus menggabungkan strategi pertahanan militer, diplomasi regional, dan kerja sama internasional. Dengan memperkuat posisi dan kehadirannya di wilayah Natuna, serta melalui kerja sama regional dan internasional yang kokoh, Indonesia dapat mengamankan kedaulatannya dan memastikan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan di kawasan strategis ini.
Laut China Selatan telah menjadi pusat perhatian global dalam beberapa tahun terakhir karena kompleksitas geopolitiknya yang semakin meningkat. Persaingan klaim wilayah antara beberapa negara di kawasan tersebut, terutama Tiongkok, Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam dan Taiwan, telah menciptakan ketegangan yang berpotensi memicu konflik. Namun, untuk Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang memiliki perbatasan langsung dengan Laut China Selatan melalui blok Natuna, ancaman terhadap kedaulatan menjadi isu yang semakin mendesak untuk ditangani.
