Mohon tunggu...
Hari Bagindo Pasariboe
Hari Bagindo Pasariboe Mohon Tunggu... Ilmuwan - Statistician @ Indonesian Statistics

born and raised in Jakarta, statistician at National Statistics Office, focus environmental and social resilience statistics. former teacher, marketer, facilitator

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tuntutan Perubahan Pasca Covid

31 Mei 2020   05:33 Diperbarui: 31 Mei 2020   06:04 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dengan demikian anda tau dan  tidak bisa menghalangi saya duduk berdampingan dengan pasangan dan anak saya dimanapun saya berada sebagai contohnya.Semua yang saya lakukan di ruang privat saya tidak dalam kapasitas negara atau aparat negara untuk mengaturnya. Ngerti?..

Masyarakat Perlu Tuntunan dalam Kondisi "New Normal"
Yang masyarakat perlu dengan sangat mendesak selain pemenuhan pokok adalah pembangunan kapasitas untuk masuk dan dapat terus hidup di masa "new normal" mendatang. Tuntunan terhadap apa-apa saja yang diperlukan untuk hidup di jaman yang serba digital inilah yang mendesak disebarluaskan.

Tuntutan Perubahan Masyarakat dan Pemerintah Pasca Covid
Pertanyaan pokok yang harus dijawab adalah: Bagaimana caranya membangun kapasitas masyarakat agar dapat harus mencoba dan berusaha mendapatkan penghasilan dari proses-proses digital sehingga pada akhirnya dapat mengkonversi "off line income" ke dalam penghasilan yang dihasilkan secara "online".

Hal ini sangat erat terkait dengan penyebaran pengetahuan, pelatihan keterampilan, penyediaan infrastruktur serta perubahan perilaku. Rekayasa sosial skala besar adalah persoalan yang memerlukan jawaban segera. Berapa lama waktu yang diperlukan, bagaimana melakukannya. Karena kita bicara dengan memulai dari rata-rata populasi Indonesia dengan lama belajar setara sampai kelas dua sekolah menengah.

Bonus Demografi bila dihadapkan dengan kondisi pandemik saat ini dan modal dasar lama belajar rata rata penduduk 7-8 tahun saja pemerintah boleh pesimis. Artinya banyak hal yang perlu dikerjakan bukan?

Saya malas sebenanya membahas ini sampai ke ranah ekonomi politik beserta segala aspek yang mengitarinya. Tapi sejak "wfh" alias "work from home" yang sudah 2 bulan ini menggoda untuk menumpahkannya walau hanya sedikit.

Masyarakat yang tertekan dengan kondisi pandemik ini semakin dibebani oleh ketiadaan pilihan atau boleh dikata semakinsempit pilihan. Masyarakat menjadi pasrah tanpa mampu membangun kapasitas untuk menjalani kehidupan pada kondisi yang sama sekali berbeda dengan yang sudah-sudah.

Keadaan dan situasi tidak bisa lagi sama dengan hari kemarin. Itu sudah pasti. Lingkungan strategis sudah berubah cepat sedangkan kemampuan beradaptasi tidak berubah secepat tantangan.

Tentang Virus
Saya masih meyakini tiada yang baru di bawah matahari. Apa yang ada kini sudah adasejak lama. Hanya pikiran kita belum mampu menjangkaunya saja.

Hal ini pun benar untuk virus sekalipun. Terlepas kita sepakat atau tidak, sudah sejak jutaan tahun kita sudah akrab dengan virus dan bahkan sampai detik ini masih terus bergaul akrab dengannya.

Sebagai manusia yang di beri akal budi banyak hal yang warisan nenek moyang yang telah diteruskan dari generasi ke generasi. Melihat lagi ke belakang bukan berarti kemunduran tapi persiapan untuk menghadapi loncatan berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun