Secara umum program pembelajaran dengan metode experiential learning tidaklah sulit.
Secara umum facilitator akan betul-betul memperhatikan tahapan-tahapan perkembangan kelompok. Tahapan perkembangan kelompok biasanya di mulai dengan ice-breaking (pencairan suasana). Ice-breaking idealnya dilakukan dua tahap, tahap pertama dilakukan pada kelompok besar, ketika para peserta pertama kali tiba di lokasi training, biasa digunakan lapangan yang besar dengan tujuan untuk beradaptasi dengan lingkunan baru, dengan diri sendiri dan dengan rekan-rekan yang lain. Yang kedua, ice breaking dilakukan pada kelompok yang lebih kecil (terdiri 8-12 orang).
Kelompok-kelompok yang lebih kecil dibentuk setelah ice-breaking kelompok besar dan mulai melakukan berbagai aktivitas/pengalaman sesuai dengan tujuan training/pelatihan tersebut. Secara umum aktivitas yang dilakukan dalam kelompok kecil antara lain: ice breaking, dinamika kelompok, problem solving, pemilihan ketua kelompok, yel-yel dan kompetisi atau challenge antar kelompok.
Penggalian nilai belajar dilakukan oleh facilitator kelompok dan facilitator kelompok besar sehingga peserta memperoleh nilai belajar yang sama. Metode penggalian nilai belajar ini mulai dari apa yang di sebut: "methaphoric transfers sampai let the mountain speaks it self!".
Refleksi nilai belajar peserta kelompok biasanya di tuangkan melalui pembuatan komitmen dalam bentuk : story board, comics, pohon harapan,dsb.
Kesimpulan
Secara ringkas metode pembelajaran experiential learning dapat di sarikan menjadi sebuah metode pembelajaran yang berbasis luar ruang, berbasis dinamika kelompok, berbasis pengalaman yang melakukan pembentukan nilai- nilai baru melalui melalui pergeseran paradigma berfikir melalu rangkaian pembangunan aktivitas-aktivitas pembentuk pengalaman baru yang terukur terstruktur dan terbatas waktu yang mempertimbangkan aspek keselamatan sehingga melalui pengalaman baru, nilai belajar digali, dan nilai baru ditawarkan sebagai alternatif cara pikir dan tindak yang lama.
Demikian sekelumit pengetahuan penulis terkait Experiential Learning Education.
Salam Hangat
Hari Bagindo
Catatan: