Pengantar
Sebuah Transliterasi oleh Hari Bagindo dari"The Science of Getting Rich, karya Wallace D Wattles,1910,
e:hari.bagindo@gmail.com
Tulisan ini adalah sebuah pragmatisme, bukan filosofis; sebuah petunjuk praktis, bukan sebuah risalah teori. Dimaksudkan untuk setiap orang yang kebutuhan yang paling mendesak adalah untuk uang; ingin kaya terlebih dulu dan berfilosofi kemudian. Tulisan ini bagi mereka yang inginkan hasil dan yang bersedia untuk mengambil kesimpulan ilmu pengetahuan sebagai dasar untuk bertindak, tanpa masuk ke dalam tiap-tiap proses hingga dicapai kesimpulan.
Diharapkan pembaca akan mengambil penyataan-pernyataan mendasar dengan penuh keyakinan, sama seperti pada saat kita meyakini hukum kelistrikan yang sampaikan olehMarconi atau Edison; dan menerima pernyataan tersebut dengan keyakinan, bahwa ia akan terbukti kebenarannya dan bertindak atas mereka tanpa rasa takut atau ragu-ragu. Setiap orang yang melakukan sesuai dengan petunjuk ini tentu akan menjadi kaya; karena pengetahuan terapan in adalah sebuah ilmu pasti, dan kegagalan sangat tidak mungkin terjadi.
Hak Menjadi Kaya#1
PERKATAAN apa saja boleh disampaikan untuk menyanjung kemiskinan, faktanya bahwa untuk memiliki hidup yang lengkap atau sukses tidak dimungkinkan kecuali seseorang menjadi kaya.
Tidak seorangpun dapat mengembangkan bakat dan mencapai pertumbuhan jiwa yang tinggi kecuali ia memiliki banyak uang; untuk penyingkapan jiwa dan untuk mengembangkan bakat seseorang harus memiliki banyak hal untuk digunakan, dan ia tidak dapat memiliki hal-hal ini kecuali ia memiliki uang untuk membeli hal-hal tersebut.
Seorang memanfaatkan banyak hal dalam mengembangkan pikiran, jiwa, dan tubuh. Dan masyarakat sudah sangat terorganisir sehingga seseorang harus memiliki uang untuk menjadi pemilik dari berbagai hal; dengan demikian, dasar dari semua kemajuan manusia adalah ilmu menjadi kaya.
Tujuan dari kehidupan adalah pertumbuhan; dan segala sesuatu yang hidup memiliki hak mutlak untuk tumbuh sesuai dengan tahap pertumbuhan yang dapat dicapai.
Hak hidup berarti hak bebas untuk memiliki dan mengggunakan segala sesuatu yang mungkin diperlukan untuk pengungkapan secara penuh baik kepenuhan mental, spiritual, dan fisik; atau, dengan kata lain, haknya untuk menjadi kaya.
Dalam tulisan ini, saya tidak akan berbicara tentang kekayaan dalam arti kiasan; menjadi benar-benar kaya tidak berarti menjadi puas atau merasa cukup dengan memiliki hanya sedikit. Tidak ada orang yang harus puas dengan sedikit jika ia mampu menggunakan dan menikmati lebih banyak lagi.
Tujuan dari alam adalah kemajuan dan pengungkapan kehidupan; dan setiap orang harus memiliki semua yang dapat berkontribusi pada kekuatan; keanggunan, keindahan, dan kekayaan hidup; berpuas diri dengan sedikit merupakan dosa.
Orang yang memiliki semua yang diinginkannya untuk menghidupi semua kehidupan yang ia mampu jalani adalah kaya; dan tidak ada orang yang tidak punya banyak uang dapat memiliki semua yang dia inginkan.
Hidup telah sangat maju, dan menjadi begitu kompleks, bahkan seorang pria atau wanita yang paling biasa sekalipun memerlukan sejumlah besar kekayaan untuk hidup dengan cara yang bahkan mendekati kepenuhan hidup. Setiap orang secara alami ingin menjadi seperti yang mereka dapat menjadi; keinginan untuk mewujudkan hasrat pribadi merupakan sifat dasar manusia; tidak dapat dipungkiri kita ingin menjadi semua yang kita bisa.
Sukses dalam hidup adalah menjadi seperti yang Anda inginkan; Anda menjadi yang Anda inginkan hanya dengan memanfaatkan sesuatu, dan Anda dapat memanfaatkan fungsi guna ini hanya dengan menjadi cukup kaya untuk membelinya.
Dengan demikian memahami ilmu menjadi kaya merupakan hal terpenting dari semua pengetahuan.
Tidak ada yang salah dengan ingin menjadi kaya.
Hasrat kekayaan sungguh merupakan hasrat untuk lebih kaya, lebih penuh, dan kehidupan yang lebih berlimpah; dan keinginan seperi ini layak dipuji. Seseorang yang tidak mengingin-kan hidup berlimpah adalah tidak normal, sehingga orang yang tidak ingin memiliki uang yang cukup untuk membeli semua yang diinginkannya adalah tidak normal.
Ada tiga motivasi hidup; kita hidup untuk tubuh, kita hidup untuk pikiran, kita hidup untuk jiwa.
Tidak ada salah satu dari ini lebih baik atau lebih suci dari yang lain; semuanya sama diinginkan, dan tidak ada salah satu dari ketiga yakni tubuh,pikiran, atau jiwa - bisa hidup sepenuhnya jika salah satu dari yang lain terabaikan untuk ekspresi kehidupan yang penuh.
Adalah tidak tepat atau mulia untuk hidup hanya untuk jiwa dan mengabaikan pikiran atau tubuh; dan itu adalah tidak tepat untuk hidup untuk pikiran dan menyangkal tubuh atau jiwa.
Kita semua mengenal konsekuensi buruk hidup untuk tubuh dengan mengabaikan pikiran dan jiwa; dan kita melihat bahwa hidup merupakan ekspresi utuh yang dapat diungkapkan baik melalui tubuh, pikiran, dan jiwa. Apa pun yang dikatakan, tidak ada orang dapat benar-benar hidup penuh atau bahagia jika hanya jika tubuhnya hidup dengan fungsi penuh, dan hal yang sama juga berlaku bagi pikiran dan jiwa.
Dimana ada hasrat terpendam, atau fungsi yang tidak terwujud, maka di sana terdapat hasrat yang tak terpuaskan. Hasrat adalah kebutuhan untuk mewujudkan eks-presi, atau fungsi yang mencari manfaat.
Tubuh manusia tidak bisa hidup sepenuhnya tanpa makanan yang baik, pakaian yang nyaman, dan rumah yang hangat; dan tanpa terbebas dari kerja keras. Istirahat dan rekreasi juga diperlukan bagi kehidupan fisiknya.
Manusia juga tidak bisa hidup sepenuhnya dalam pikiran tanpa buku dan waktu untuk mempelajarinya, tanpa kesempatan untuk melakukan perjalanan dan pengamatan, atau tanpa teman berfikir.
Untuk hidup penuh dalam pikiran manusia harus berekreasi secara intelektual, dan harus mengelilingi dirinya dengan benda seni dan keindahan untuk digunakan dan dihargai.
Untuk hidup dalam kepenuhan jiwa, manusia harus memiliki kasih; ekspresi cinta di sangkal oleh kemiskinan.
Seseorang memperoleh kebahagiaan sejati pada pemberian manfaat bagi orang-orang yang dicintainya; cinta menemukan ekspresi alami dan spontan dalam memberi.
Orang yang tidak memiliki sesuatu apapun untuk diberikan tidak dapat mengisi perannya sebagai seorang suami atau ayah, sebagai warga negara, atau sebagai manusia.
Adalah dengan menggunakan benda-benda material manusia memperoleh kehidupan yang penuh bagi tubuhnya, membangun pikirannya, dan penyingkapan jiwa. Oleh karena itu penting baginya untuk ia menjadi kaya.
Sangat lumrah bahwa Anda harus menginginkan menjadi kaya; jika Anda orang normal Anda pasti melakukannya.
Sangat lumrah bahwa Anda harus memberikan perhatian terbaik pada ilmu menjadi kaya, karena itu adalah sesuatu yang mulia dan penting dari semua ilmu.
Jika Anda mengabaikan pembelajaran hal ini, Anda menelantarkan tugas Anda bagi diri sendiri, bagi Tuhan dan manusia; Adalah  sebuah ibadah bagi Anda kepada Tuhan dan manusia dengan menghasilkan yang terbaik dari diri Anda sendiri.
salam hangat
Hari Bagindo
#bagian 1 dari 17 bagian"The Science of Getting Rich" karya Wallace D.Wattles