Mohon tunggu...
Hari Bagindo Pasariboe
Hari Bagindo Pasariboe Mohon Tunggu... Ilmuwan - Statistician @ Indonesian Statistics

born and raised in Jakarta, statistician at National Statistics Office, focus environmental and social resilience statistics. former teacher, marketer, facilitator

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasib Motoris di Tangan Ahok!!!

12 Desember 2014   17:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:27 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khusus Jakarta

AHOK tidak tinggal diam melihat situasi dan kondisi persepeda motoran di Jakarta di tambah dengan kemacetan dan meningkatnya angka kecelakaan yang mengakibatkan kematian yang didominasi oleh pengguna sepeda motor. AHOK mencoba untuk mengalihkan pengguna sepeda motor untuk beralih menggunakan transportasi umum.

Membatasi atau tepatnya melarang motor masuk ke jalan protokol adalah pilihan kebijakan yang di ambil oleh AHOK.

AHOK bersikeras melaksanakan programnya ini untuk menekan angka kecelakaan dan mengurai kemacetan. Rekayasa sosial ini tentunya diiringi dengan kebijakan lainnya: penyediaan lahan parkir, transportasi bis tingkat gratis sebagai alternatif menggunakan motor di jalan protokol Thamrin dan Medan Merdeka Barat sedang di ujicobakan. Jika rekayasa ini berhasil AHOK berencana akan memperluas larangan bersepeda motor di jalan-jalan protokol lainnya sebelum menjadi kebijakan yang utuh dan mapan.

Domino Efek

Seperti biasa, Jakarta selalu menjadi barometer kota-kota lainnya di Indonesia. Kebijakan yang berhasil di Jakarta akan di ketok tularkan ke wilayah lain. Sebut saja Trans Jakarta telah menjelma menjadi Trans Jogja dan Trans Solo. Kampung deret, lelang jabatan, apbd on line, beautifikasi jalan dan selokan, kartu jakarta sehat, kartu jakarta pintar, dll bukan hanya di adopsi dalam level regional tapi acap kali menjadi acuan program nasional dan sorotan dunia.

Teknik rekayasa pengendara sepeda motor ini pun akan bernasib sama. Jika berhasil pastinya akan di adopsi oleh daerah lain. Meskipun ilmu rekayasa pengendara motor ini belum ada di dunia alias minim rujukan kalau tidak bisa di katakan belum teorinya, praktek serta contoh penerapan di  negara lain di dunia ini.AHOK berani menginisiasi dan mengawali rekayasa pengendara sepeda motor ini meskipun di kelilingi oleh pesimisme dari berbagai pihak.

Seperti biasa AHOK cuek saja dan jalan terus. Apa yang di pandang baik, benar, menguntungkan buat banyak orang dan membangun kehidupan yang baik cukup menjadi dasar pelaksanaan program-program transformatif dan inovatif yang tengah di jalankan di Jakarta.

Selamat Bekerja pak AHOK, nasib pengendara sepeda motor rupanya ada di tangan Bapak AHOK!

Salam Hangat dan selamat pagi.

Jakarta Poesat, 12 Desember 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun