Kunci jawaban pertanyaan pertama: Mencairnya es kutub, naiknya permukaan laut!
Generasi Milenial yang lebih tua dari generasi Z –siswa SD- bakal mudah kali menjawab pertanyaan ini? Dimana jika terjadi kenaikan permukaan laut, akibat lelehan es kutub, lambat-laun akan menenggelamkan pulau-pulau di bumi yang lebih rendah.
Wujud sederhananya adalah banjir robb di pesisir pantai pulau Jawa, yang –ada- berhasil menggeser beberapa wilayah daratan pesisir, menjadi wilayah perairan baru. Lantas. Yang paling hits, prediksi tenggelamnya kota Jakarta 10 tahun lagi? Namun ramalan itu kini mampu jua dibuktikan secara ilmiah jua, akhirnya.
Kunci jawaban pertanyaan kedua: Pemanasan global, dominasi karbonisasi kehidupan modern!
Perjanjian Paris 2015, yang menekankan Dekarbonisasi global, sudah menjadi bukti nyata atas keyakinan hadirnya proses pemanasan global itu nyata, dimana hal itu dikhawatirkan jua di dalam film itu kan?
Aktivitas  industri global –terutama- negara maju, lewat bauran energi fosil mereka, masih diandalkan menggerakkan mesin-mesinnya hingga kini, dan meninggalkan jejak karbon , yang terperangkap di udara. Â
Sesederhana itu prosesnya? Namun dalam rentang 100 ribu tahun terakhir, menyebabkan bumi menjadi 4x lebih panas dari temperatur naturalnya, dan menjadikan tingkat suhu terpanasnya saat ini.
Kunci jawaban ketiga, bersama mendorong Dekarbonisasi, iyes zero-net emissions!
Momentumnya adalah, bagaimana semua kegiatan modern yang menjaja jejak karbon harus dikurangi dan bertahap dihilangkan!
Lantas, visualisasi yang terlihat dalam film itu, sudah menjadi doktrin positif generasi Z, memahamkan perubahan iklim kan? Dimulai dengan giat menjaga kebersihan dalam kelas, gemar bersahabat dengan tumbuhan dan binatang, sampai mampu mengolah sampahnya –memilah organik-anorganik-  ke dalam bak sampah.
Ketiganya itu tanpa disadari, sedang berproses menanamkan esensi keberlanjutan, yang menjadi tuntutan pengelolaan SDA modern di masa depan.