2.2.1 Pengertian Kinerja
Kinerja menurut (Sinambela,2018), Kesuksesan individu atau kelompok dalam suatu organisasi adalah hasil dari upaya mereka untuk mencapai tujuan organisasi. Kinerja juga merupakan istilah umum yang digunakan untuk seluruh aktivitas organisasi selama periode waktu tertentu, dengan biaya masa depan yang diproyeksikan berdasarkan tingkat efisiensi pertanggung jawaban (Zaenal et. All. 2015).
2.2.2 Fungsi Kinerja
Salah satu guna dari manajemen kinerja merupakan buat menentukan sasaran yang lebih terencana, hingga diperlukan tujuan organisasi yang jelas, buat strategi pencapaiannya, rencana kerjanya, dan gimana saluran komunikasi antara pimpinan serta karyawan supaya bisa memastikan pencapaian kinerja yang diharapkan oleh industri. Penentuan system manajemen kinerja didetetapkan olhe pimpinan yang berbentuk strategi yang dilaksanakan oleh para pegawai.
Adapun manfaat dari manajemen kinerj adalah sebagai berikut :
1. Bagi Atasan
Manajemen kinerja bisa membuat pekerjaan pegawai jadi lebih gampang buat dituntaskan sebab pegawai telah menguasai tugas untuk dituntaskan dan apa yang mau dicapai, dan gimana mengantisipasi terbentuknya hambatan yang bisa jadi terjalin sehingga atasan tidak perlu senantiasa membagikan pengarahan buat tiap hari.
2. Bagi Bawahan
Manajemen Kinerja menghasilkan kesempatan buat berdiskusi serta berbincang dengan atasan yang berkaitan dengan pertumbuhan pekerjaan. Dengan demikian membuat terdapatnya umpan balik supaya pegawai dapat mengoptimalkan kinerja pegawai dan tingkatkan kemampuan dalam menuntaskan pekerjaan.
3. Bagi Organisasi
Dengan terdapatnya manajemen kinerja hendak membuat lebih jelas keterkaitan antara tujuan organisasi dengan tujuan pekerjaan dari tiap pegawai. Sehingga pegawai bisa fokus dalam bekerja serta kinerjanya ditingkatkan.
2.2.3 Tujuan Manajemen Kinerja
     Pada dasarnya, manajemen kinerja diterapkan karena beberapa alasan. Salah satunya adalah untuk memahami harapan dari suatu kelompok atau individu saat mereka mengerjakan suatu tugas, sehingga mereka bisa fokus semaksimal mungkin untuk mencapainya. Selain itu, manajemen kinerja juga membantu dalam mengetahui kemampuan atau kapasitas individu dalam mencapai standar yang telah ditetapkan, termasuk dukungan dari manajemen dan sumber daya yang tersedia.
    Dua alasan ini menunjukkan bahwa manajemen kinerja berfungsi untuk memberikan pemahaman tentang apa yang harus dicapai, serta membantu meningkatkan kemampuan individu atau kelompok agar kinerja mereka terus meningkat dengan memberikan arahan dan bimbingan.
Secara umum manajemen kinerja memiliki tiga tujuan yaitu:
1. Tujuan Strategik
Berkaitan dengan karyawan serta organisasi penerapan strategi ini akan hasil yang hendak dicapai, sikap serta ciri pegawai yang dibutuhkan buat mempraktikkan strategi, meningkatkan pengukuran dan sistem feedback terhadap kinerja pegawai.
2. Tujuan Administratif
Data manajemen kinerja yang digunakan semacam penilaian kinerja buat membuat keputusan administratif, penggajian, promosi, pemberhentian pegawai serta lain- lain.
3. Tujuan Pengembangan
Meningkatkan keahlian pegawai yang unggul di unit kerjanya dengan membagikan pelatihan serta penempatan yang lebih pas dengan keahlian pegawai yang bersangkutan.
2.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
 Menurut Rival Veizal (2012:193) ada dua faktor yang mempengaruhi
 kinerja seseorang, yaitu:
1. Faktor Individual
Faktor-faktor ini termasuk sikap, kepribadian, pengalaman, umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan sifat fisik dan motivasi.
2. Faktor Situasional
Faktor situasional terdiri dari faktor fisik pekerjaan dan faktor sosial dan organisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H