Mohon tunggu...
Hariana Herman
Hariana Herman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Disiplin Kerja, Komunikasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Desa Situsari Cileungsi Bogor

31 Oktober 2024   12:48 Diperbarui: 31 Oktober 2024   12:59 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.2.1 Pengertian Kinerja

Kinerja menurut (Sinambela,2018), Kesuksesan individu atau kelompok dalam suatu organisasi adalah hasil dari upaya mereka untuk mencapai tujuan organisasi. Kinerja juga merupakan istilah umum yang digunakan untuk seluruh aktivitas organisasi selama periode waktu tertentu, dengan biaya masa depan yang diproyeksikan berdasarkan tingkat efisiensi pertanggung jawaban (Zaenal et. All. 2015).

2.2.2 Fungsi Kinerja

Salah satu guna dari manajemen kinerja merupakan buat menentukan sasaran yang lebih terencana, hingga diperlukan tujuan organisasi yang jelas, buat strategi pencapaiannya, rencana kerjanya, dan gimana saluran komunikasi antara pimpinan serta karyawan supaya bisa memastikan pencapaian kinerja yang diharapkan oleh industri. Penentuan system manajemen kinerja didetetapkan olhe pimpinan yang berbentuk strategi yang dilaksanakan oleh para pegawai.


Adapun manfaat dari manajemen kinerj adalah sebagai berikut :

1. Bagi Atasan

Manajemen kinerja bisa membuat pekerjaan pegawai jadi lebih gampang buat dituntaskan sebab pegawai telah menguasai tugas untuk dituntaskan dan apa yang mau dicapai, dan gimana mengantisipasi terbentuknya hambatan yang bisa jadi terjalin sehingga atasan tidak perlu senantiasa membagikan pengarahan buat tiap hari.

2. Bagi Bawahan

Manajemen Kinerja menghasilkan kesempatan buat berdiskusi serta berbincang dengan atasan yang berkaitan dengan pertumbuhan pekerjaan. Dengan demikian membuat terdapatnya umpan balik supaya pegawai dapat mengoptimalkan kinerja pegawai dan tingkatkan kemampuan dalam menuntaskan pekerjaan.

3. Bagi Organisasi

Dengan terdapatnya manajemen kinerja hendak membuat lebih jelas keterkaitan antara tujuan organisasi dengan tujuan pekerjaan dari tiap pegawai. Sehingga pegawai bisa fokus dalam bekerja serta kinerjanya ditingkatkan.


2.2.3 Tujuan Manajemen Kinerja

         Pada dasarnya, manajemen kinerja diterapkan karena beberapa alasan. Salah satunya adalah untuk memahami harapan dari suatu kelompok atau individu saat mereka mengerjakan suatu tugas, sehingga mereka bisa fokus semaksimal mungkin untuk mencapainya. Selain itu, manajemen kinerja juga membantu dalam mengetahui kemampuan atau kapasitas individu dalam mencapai standar yang telah ditetapkan, termasuk dukungan dari manajemen dan sumber daya yang tersedia.

       Dua alasan ini menunjukkan bahwa manajemen kinerja berfungsi untuk memberikan pemahaman tentang apa yang harus dicapai, serta membantu meningkatkan kemampuan individu atau kelompok agar kinerja mereka terus meningkat dengan memberikan arahan dan bimbingan.


Secara umum manajemen kinerja memiliki tiga tujuan yaitu:

1. Tujuan Strategik

Berkaitan dengan karyawan serta organisasi penerapan strategi ini akan hasil yang hendak dicapai, sikap serta ciri pegawai yang dibutuhkan buat mempraktikkan strategi, meningkatkan pengukuran dan sistem feedback terhadap kinerja pegawai.

2. Tujuan Administratif

Data manajemen kinerja yang digunakan semacam penilaian kinerja buat membuat keputusan administratif, penggajian, promosi, pemberhentian pegawai serta lain- lain.

3. Tujuan Pengembangan

Meningkatkan keahlian pegawai yang unggul di unit kerjanya dengan membagikan pelatihan serta penempatan yang lebih pas dengan keahlian pegawai yang bersangkutan.


2.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

 Menurut Rival Veizal (2012:193) ada dua faktor yang mempengaruhi

  kinerja seseorang, yaitu:

1. Faktor Individual

Faktor-faktor ini termasuk sikap, kepribadian, pengalaman, umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan sifat fisik dan motivasi.


2. Faktor Situasional

Faktor situasional terdiri dari faktor fisik pekerjaan dan faktor sosial dan organisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun