Mohon tunggu...
Hari Akbar Muharam Syah
Hari Akbar Muharam Syah Mohon Tunggu... Auditor - Karyawan

Karyawan di Salah Satu Perusahaan Swasta Nasional. Menulis tentang Jalan-jalan, sosial dan sastra. Pendatang baru di dunia tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bojongkokosan, Pertempuran yang Terlupakan

17 Agustus 2015   17:04 Diperbarui: 17 Agustus 2015   17:04 2940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komandan Resimen Sukabumi III Letkol Eddie Sukardi kemudian menyusun strategi untuk memukul ‘ular berbisa’ ini. Rencana penghadangan besar dibuat, Letkol Eddie Sukardi kemudian memilih wilayah Bojongkokosan sebagai tempat untuk memukul konvoi sekutu tersebut. Selain jalannya berkelok-kelok dan menanjak, kanan-kiri ruas jalan ini pun berbukit curam, cocok untuk penyergapan. Empat batalion dikerahkan menjaga masing-masing satu koridor yang totalnya mencapai 81 km.

Jalur Bojongkokosan yang diapit oleh dua bukit curam (Sumber:sisihidupku.wordpress.com)

 

Tentara sekutu dipecundangi laskar pejuang Sukabumi

Maka dengan ajakan yang begitu berapi-api, rakyat semua diseru, mulai dari tentara, laskar keagamaan, pekerja, buruh hingga ibu rumah tangga tak mau ketinggalan untuk ambil bagian. Mereka rela mengorbankan semua yang dimilikinya untuk turut dalam pertempuran. Diantara mereka ada yang membawa senapan, bom molotov, panah, tombak, bahkan ibu-ibu banyak yang membawa peralatan rumah tangga seperti alu untuk dijadikan senjata.

Setelah dzuhur tanggal 9 desember 1945, kepala konvoi sekutu memasuki Bojongkokosan. Di Bojongkokosan, konvoi itu melewati sebuah jalan sempit yang diapit oleh tebing-tebing curam di sisi kiri kanan jalan. Di daerah talang luhur, para pejuang kala itu membuat lubang di jalan agar truk-truk sekutu ini terjebak dan berhenti.

Saat konvoi terjebak lubang di talang luhur, laskar kemerdekaan yang terdiri dari TKR dan semua lapisan masyarakat ini dengan serta merta, cepat dan sigap segera menyerang ‘kepala’ konvoi dari kanan kiri tebing. Berperan sebagai sniper kala itu, sersan Aceng membidik dengan cermat dari atas sebuah talang air dan mengenai salah satu pemimpin sekutu hingga tewas. Namun sayang, Sersan Aceng pun turut gugur dalam pertempuran ini

Topografi medan perang yang menguntungkan pejuang republik membuat tentara sekutu kesulitan untuk membalas tembakan. Tank dan beberapa truk terbakar habis, tentara-tentara dari pihak sekutu jatuh bergelimpangan. Bom molotov, bambu runcing, golok, panah, senapan, dan semua alat yang bisa dijadikan senjata tepat mengenai sasaran tentara sekutu. Saat itu, semua rakyat seolah ingin meluapkan kecintaannya pada bumi tanah air.

Saat amunisi tentara dan rakyat sudah habis, maka dengan kemampuan tentara yang masih minim, persediaan terbatas dan jumlah pasukan yang tidak sebanding dengan tentara sekutu, Letkol Eddie Sukardi segera mengomandokan kepada laskar-laskar pejuang ini untuk lari dan berlindung ke tempat-tempat aman yang jauh dari lokasi pertempuran.

Nyatanya tak semudah itu, tentara sekutu meminta bala bantuan. Dikirimlah armada pesawat Royal Air Force untuk membumihanguskan kampung-kampung di Sukabumi dan memukul mundur laskar TKR dan pejuang Sukabumi. Rakyat gentar melihat perlawanan tentara sekutu yang begitu keji ini, sejauh jalur Gekbrong-Sukabumi, kampung-kampung dibumihanguskan, korban berjatuhan.

Selain lewat udara, tentara sekutu pun mulai merangsak mengejar dan memburu para pejuang yang hendak lari menuju wilayah aman. Namun saat-saat itu pertolongan Tuhan Yangmahakuasa datang. Sebagian besar wilayah Sukabumi diguyur hujan yang begitu lebat dan disertai kabut yang pekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun