Liburan ke Pemakaman akan menjadi pilihan alternatif yang cukup unik untuk menghabiskan akhir pekan Anda. Jika mengunjungi mall dan menonton film sudah dirasa membosankan, warga ibu kota dapat menjajal salah satu situs cagar budaya yang terletak tidak jauh dari pusat kota, Museum Taman Prasasti.
Museum Taman Prasasti Tampak Depan (Dokumentasi Pribadi) Museum yang memiliki luas 1,2 Ha ini didedikasikan khusus untuk menyelamatkan ratusan nisan, patung serta ragam ornamen pemakaman eksotis dan bernilai sejarah tinggi. Museum yang dulunya bernama komplek pemakaman Kebon Jahe Kober dan diperuntukan sebagai pemakaman orang-orang Belanda ini menyimpan ratusan koleksi nisan, patung, ornamen makam, peti mati hingga kereta jenazah baik yang berasal dari wilayah Jakarta maupun yang berasal dari daerah lain. Sebagian besar nisan milik orang Belanda sehingga koleksi yang dominan adalah patung Bunda Maria, malaikat dan Salib. Kebanyakan nisan diawali dengan kalimat “Hier onder leid begraven..” yang artinya “dibawah ini, terbaring jasad…” Suasana hening dan sepi serta penggambaran beberapa wujud malaikat serta salib akan membuat kita teringat akan proses yang mau tidak mau harus dilewati, kematian. Namun kematian yang dikemas dengan agung dan mewah, dengan nisan marmer dan ukiran cantik di sana-sini. Museum ini mampu membuat pengunjung seperti ditarik ke abad 18 atau 19 dan merasakan kembali kesedihan dari sebuah proses kematian yang orang-orang terdekat mereka alami. Sebagaian besar nisan ditulis dalam bahasa Belanda, namun beberapa nisan ditulis dalam bahasa Inggris, sehingga pengunjung dapat mengetahui riwayat hidup orang yang dimakamkan dibawah nisan tersebut. Ukiran dan seni patung yang detail dan halus menggambarkan kepiawaian pematung pada zaman itu. Menara beraksen gotik berwarna hijau menjulang di tengah taman Prasasti menjadi salah satu spot favorit untuk berfoto. Selain itu di Museum ini disimpan nisan Soe Hok Gie, aktivis sekaligus penulis pada era Orde Lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H