Mohon tunggu...
Hari Widiyanto
Hari Widiyanto Mohon Tunggu... -

Suka menulis fiksi dan non fiksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jarwo, Kades "Kuwat" Ujung Alang

14 April 2017   10:46 Diperbarui: 14 April 2017   22:00 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tibalah saat penentuan Balon Cakades. Atas musyawarah para tokoh desa, dari pada Kang Jarwo melawan kotak  kosong, maka Paryani isterinya mendaftar calon kepala desa untuk melawan Kang Jarwo suaminya.  Hari pemungutan suara pun tiba. Kang Jarwo memperoleh suara 2050. Sedangkan isterinya memperoleh 85 suara. Suara rusak hanya 35 suara.

Menjadi Kepala Desa di remote area dengan kondisi geografis rawa-rawa, hutan bakau, lahan tambak bandeng, Kang Jarwo tidak menyerah pada keadaan yang serba terbatas. Desa Ujung Alang lebih terbatas  dari pada desa Grugu. “Saya Selama 12 tahun mendapat honor sebagai kepala desa sebanyak 75 ribu rupiah. Itupun diterima tiap 3 bulan sekali. Baru 5 tahun terakhir ini Ia  mendapat honor 2,5 juta dari ADD.”

Menjadi kepala desa dengan gajih sejumlah itu sama sekali tidak mencukupi. Selain harus sedia uang untuk kebutuhan sehari-hari, Ia harus sedia uang untuk menyumbang warga yang   hajatan dan yang terkena musibah. Uang sejumlah itu sama sekali tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Belum lagi untuk menunjang kebutuhan operasional sebagai kepala desa. Biaya operasinya untuk menjalankan roda pemerintahan desa sekaligus untuk mengunjungi warganya yang tersebar di 4 dusun sangat mahal. Padahal mobilisasinya sangat tinggi. Ke mana-mana harus naik perahu.

Untuk mencukupi kebutuhan selama menjadi kepala desa di dua desa, Kang Jarwo tidak pernah melepas profesi sebagai pedagang benur dan petambak bandeng. Sementara itu isterinya membuka toko kebutuhan sehari-hari. Pendapatan resmi yang hanya sedikit itu pun selalu dibagi-bagikan pada warganya, terutama saat menjelang lebaran.

Karena Kang Jarwo iklas mengabdi pada desanya, rejeki selalu ada, selalu datang dari mana-mana.

Saya telah dua kali bertemu dan ngobrol dengan Kang Jarwo di Purwokerto. Terasa kurang sreg jika saya belum langsung menapakkan kaki di desanya. Saya bertekad harus ke sana untuk membuktikan omongan Kang Jarwo.

Nantikan laporan liputan kunjungan kami ke Ujung Alang bersama 9 teman-teman pada tanggal 7-8 April 2017!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun