Mohon tunggu...
Hari Widiyanto
Hari Widiyanto Mohon Tunggu... -

Suka menulis fiksi dan non fiksi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ketika Pak Darjo Membagi Ilmu Berburu Tikus

27 Februari 2017   10:38 Diperbarui: 28 Februari 2017   16:00 1739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isrodin, Aku dan Pak Darjo

“Oh, begitu ya.

“Pak, setiap hari harus dapat buruan tikus berapa ekor?” tanya Isrodin.

“Setiap malam, saya harus menyuguhkan minimal 50 ekor tikus hidup.”

“Memangnya tiap hari seekor kokok beluk mengkonsumsi berapa ekor tikus Pak?” tanyaku.

“Setiap malam, kokok beluk  paling sedikit makan 6 ekor tikus dewasa.”

“Wah, kokok beluk gembul juga ya Pak,” kat Isrodin.

“Sekarang panen telah selesai, saatnya tikus menepi ke pematang sawah untuk beranak pinak. Jadi, nanti kita akan dapat buruan tikus cindhil  atau anakan. Seekor kokok keluk makan 6 ekor cindhil tak akan kenyang, paling tidak 15 ekor atau lebih,  agar setara dengan 6 ekor tikus dewasa.” Pak Darjo berjalan dengan menunduk untuk mencari lubang tikus. Ketika menemukan lobang, kakinya digerakkan ke kanan dan kiri untuk menyingkap rerumputan agar lobang tikus tampak jelas.

Pak Darjo tidak pelit ilmu. Ia dengan senang hati menceritakan apa saja yang berhubungan dengan tikus sawah. “Sarang tikus di pematang sawah bersap tiga.”

“Oh, kok bisa bersap tiga? Masa sih?” aku tak percaya.

“Saya tiap hari cari tikus Mas. Jadi tahu seluk beluk tikus. Sap paling depan untuk berjaga-jaga dari serangan pemangsa. Sap kedua untuk berkumpul anak-anak tikus. Sap ketiga untuk kawin. Maka, jangan heran kalau  sarang tikus mempunyai banyak lobang.”

Pak Darjo memprioritaskan menggali lobang lidhig (lobang yang mempunyai jejak baru dilewati tikus). Kalau bukan lobang lidhig ditinggalkan. “Percuma digali. Buang-buang waktu dan tenaga saja.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun