Mohon tunggu...
Hariadhi
Hariadhi Mohon Tunggu... Desainer - Desainer

Ghostwriter, sudah membuat 5 buku berbagai Dirut BUMN dan Agency Multinasional, dua di antaranya best seller. Gaya penulisan berdialog, tak sekedar bernarasi. Traveler yang sudah mengunjungi 23 dari 34 provinsi se Indonesia. Business inquiry? WA 081808514599

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menziarahi Makam Jambon, Memaknai Ulang Toleransi

26 September 2019   20:17 Diperbarui: 27 September 2019   01:57 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
perbandingan bentuk kuburan eropa dengan nisan full menutupi kubur

Sebelum pulang, Mbah San menyuruh saya membeli sebotol air mineral di warung sebelah,  lalu membacakannya dengan doa. "Saya ini sering diminta tolong orang dengan berbagai masalah. Bawalah pulang sambil diminum. Tapi jangan sambil berdiri." Pesannya dengan penuh nuansa mistis.

Dan gelap malam lalu mengantarkan saya menyelusuri Jalan Kranglo, lalu berbelok ke arah timur, menunggui bus ke arah Klaten di Jalan Ahmad Yani.

Terima kasih Kota Gede, sudah mengajarkan kami apa itu toleransi sebenarnya, kepada kami, orang kota yang senang memaki dan menghakimi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun