Sebelum pulang, Mbah San menyuruh saya membeli sebotol air mineral di warung sebelah, Â lalu membacakannya dengan doa. "Saya ini sering diminta tolong orang dengan berbagai masalah. Bawalah pulang sambil diminum. Tapi jangan sambil berdiri." Pesannya dengan penuh nuansa mistis.
Dan gelap malam lalu mengantarkan saya menyelusuri Jalan Kranglo, lalu berbelok ke arah timur, menunggui bus ke arah Klaten di Jalan Ahmad Yani.
Terima kasih Kota Gede, sudah mengajarkan kami apa itu toleransi sebenarnya, kepada kami, orang kota yang senang memaki dan menghakimi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H