Tadi saya bisik-bisik, rumah saya yang dulu kok sudah hilang," jelas Jokowi saat meresmikan bandara ini. "Saya tanya ke Pak Menteri, dimana rumah saya? Mohon maaf Pak sudah digusur, untuk perluasan Airport Bandara Rembele. Mestinya kalau mau gusur rumah presiden ya izin, izinnya baru pagi-pagi tadi, pak mohon maaf, rumah bapak sudah kami gusur, mestinya mau gusurkan sebelumnya, saya perbolehkan atau tidak,"
Ada berbagai tempat dan bangunan lainnya di seluruh Nusantara yang dinamai dengan sebutan Jokowi. Tentu bukan karena Jokowi membangunnya pakai duit pribadi, namun karena begitu senangnya masyarakat setempat menyadari bahwa uang pajak mereka diwujudkan dengan pembangunanhal yang tidak mereka sangka-sangka, atau karena perhatian Pakde yang memang cukup besar atas wilayah itu.Â
Contohnya saja di Papua sana, warga dengan senang hati menamai salah satu bukit dengan nama Bukit Jokowi. Letak bukit ini ada di pinggiran kota Jayapura, sekitar 30 menit perjalanan darat, yaitu di sekitar Teluk Youtefa.
Kampung Cipinang di Garut juga berubah nama menjadi Kampung Jokowi. Hal ini lebih kepada kepraktisan untuk membentuk akronim dari Jadikan Olehmu Kebun DAM (Dayeuhmanggung) Objek Wisata Indah. Ini pun terinspirasi dari kesederhanaan dan kecintaan warga kepada Jokowi.
Jadi apa salahnya menamai Tol Jokowi, Kampung Jokowi, Bandara Jokowi, bahkan Masjid Jokowi? Semuanya ada karena memang perhatian besar Pakde Jokowi terhadap daerah yang dibangun tersebut.Â
Jika warga memang sepakat dan menyenangi nama tersebut, apa salahnya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H