Mohon tunggu...
Harfei Rachman
Harfei Rachman Mohon Tunggu... Freelancer - An Un-educated Flea

Aku, pikiran yang kamu takkan bisa taklukkan.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Membedah "Sikap Duniawi", Bohemian Rhapsody Versi Isyana Sarasvati

16 Desember 2019   08:57 Diperbarui: 17 Desember 2019   11:35 1443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contohnya, Justin Bieber, Jackie Chan, Tulus, Rihanna, Jennifer Lawrence dan masih banyak lagi. Saya selalu berasumsi bahwa kaum perundung tidak akan pernah sesukses orang-orang yang pernah dirundungnya.

Alasan saya memang tak beralasan kuat, tapi sampai detik ini, saya tak pernah melihat teman-teman saya sejak SD hingga SMA menunjukkan bahwa mereka "benar-benar sukses" dan menjadi orang-orang yang cenderung biasa saja, tidak spesial sama sekali, menyedihkan.

Baiklah, kembali ke topik utama, mari kita simak lirik selanjutnya..

"Hidup hanya sekali saja
Mungkin lagi tapi wujud berbeda
Maka jangan hiraukan kesempatan
Tutup telinga dari kata menyakitkan"

Sulit untuk membahas lirik ini, karena memiliki ambiguitas dan bisa dipahamin berbeda-beda oleh orang-orang yang mendengarkannya.

Banyak orang bijak berkata "Jangan sia-siakan waktu" Well, mungkin pepatah si bijak benar tetapi saya termasuk orang yang tidak peduli apa kata si bijak. Setiap manusia mempunyai waktu emas-nya masing-masing. Mungkin itu yang saya pahami dari "Mungkin lagi tapi wujud berbeda" 

Selanjutnya, jika kita ingin melampaui orang-orang di sekitar kita, lebih baik tutup telinga dan berusahalah sejauh mungkin. Abaikan mereka yang suka mencaci, merendahkan, hingga membanding-bandingkan kamu dengan orang lain.

"Bukalah matamu
Indahnya langit biru
Yang lalu biar berlalu
Peganglah kedua mimpimu yang baru "

Wah, ternyata benar kan pendapat saya di atas. Sekali saya tekankan bahwa tiap manusia mempunyai waktu emas-nya masing-masing. Yang lalu biar berlalu karena bila kita diberi kesempatan satu kali lagi untuk hidup, ya sudah berusahalah dan biarkanlah semesta bekerja untukmu. Itu sepotong lirik dari Kunto Aji dalam lagu Rehat. 

Lalu ada lirik..

"Di kala dia menghasut, telan jadi ramuan
Lambat laun dia runtuh, s'makin aku jadi panutan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun